Prolog
Mira Andita terpaksa pergi dari desanya ke ibu kota, karena ulah kakak tirinya dan mantan kekasihnya. Mira di fitnah menggoda kekasih kakaknya yang juga merupakan mantan kekasihnya sendiri. Adit namanya. Adit selingkuh dengan Nadia, kakak tirinya. Namun mereka memutar fakta dan mengatakan kalau Mira yang mencoba mendekati Adit dan menggodanya. Untuk menghindari gunjingan dari para tetangga, Mira terpaksa pergi dari desanya merantau ke ibu kota.
Frustasi tidak mendapat pekerjaan di ibu kota, Mira akhirnya nekat melamar kerja sebagai baby sitter, di rumah William. Duda anak satu, yang baru di tinggal istrinya untuk mengejar pria yang lebih kaya dari William.
William awalnya menolak Mira, melihat tidak ada pengalaman Mira dalam mengasuh bayi, William tidak mau anaknya di asuh orang yang tidak berpengalaman. Namun karena ketulusan dan kegigihan Mira, William akhirnya menerima Mira sebagai pengasuh anaknya.
Awalnya Mira hanya bekerja mengasuh Mikhayla, yang baru berusia sepuluh bulan. Namun entah bagaimana mulanya, pekerjaannya bertambah, yaitu mengurus keperluan William juga. Dia seperti mengasuh dua orang anak. Yang satunya masih bayi dan satu lagi orang dewasa.
***
Lima tahun berlalu, Mira diam-diam jatuh cinta pada William. Mira awalnya hanya ingin memendam perasaannya saja, namun tanpa sepengetahuan Mira, William tahu kalau Mira jatuh cinta padanya, William mendengar pembicaraan Mira dengan sahabatnya.
Cinta Mira di manfaatkan William untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Beberapa kali William berhasil membawa Mira ke ranjangnya.
Mira menyalahartikan kedekatan dan keintiman mereka, dengan percaya diri dia menyatakan cintanya pada William.
"Pak, saya mencintai Anda" Kata Mira di hadapan William.
"Lalu?" Bukannya menjawab pertanayaan Mira, William malah balik bertanya pada wanita itu.
"Ba-bagaimana dengan perasaan Anda pada saya?" tanya Mira gugup.
"Jangan berfikir saya juga mencintai kamu, kita tidur bersama karena kamu juga tidak menolak. Saya menyentuh mu bukan karena saya suka atau cinta, namun hanya kebutuhan semata," tolak William tegas
"Apa kamu berpikir bisa jadi nyonya di rumah saya setelah kita tidur bersama? jangan bermimpi! Kamu tidak sepadan dengan saya," tambah William lagi.
MIra membeku mendengar penolakan William. Dia sadar akan kebodohannya selama ini, mengira William punya perasaan yang sama dengannya, dengan percaya diri meyerahkan semuanya pada William, mahkota dan juga hatinya.