Sepanjang pelajaran berlangsung, Zahra tidak fokus dengan apa yang ia pelajari. Gadis itu masih terngiang ucapan gurunya dua hari yang lalu saat berada di kios buku. Saat itu, malamnya Zahra bahkan tak dapat tidur. Ia bingung dengan dirinya sendiri, apalagi terhadap Yusuf. Seperti yang Santi katakan, gurunya itu seolah-olah menyukainya dengan terus melempar kode padanya. Zahra tahu, ia tahu gurunya itu selalu memandangnya lekat, selalu tersenyum padanya, selalu berbicara hal yang ambigu padanya. Tapi, Zahra tak mau geer. Siapa tahu, Yusuf memang bersikap seperti itu pada setiap orang. Tapi jika ditanya, apa Zahra baper dengan semua perlakuan Yusuf? Ya, tentu saja ia terbawa perasaan. Jika tidak, detak jantungnya tak mungkin berdetak dengan tempo cepat ketika berada di dek