Rasanya tercabik-cabik bukan? Mencintai seseorang yang telah pergi. Pergi dan tak kan pernah kembali. Pergi untuk selamanya. Belum cukup pula luka berdarah itu, ia harus menerima kenyataan apabila benih yang di-kandungnya ikut pergi. Pergi ke tempat yang sama—sang imam. Sang penyempurna agamanya. Tapi kalau terus begini, bagaimana hidupnya akan berjalan?
Jadi sebelum menyesal, ia kembali pada kehidupan lamanya. Kehidupan yang masih bebas menentukan pilihan tanpa per-timbangan apapun. Ia bebas melakukan apapun sesuai pilihannya. Asal tidak melewati norma dan kodratnya sebagai wanita.
Ia wanita tegar. Itulah kalimat yang terus menopang kehidupannya. Bertahan dan terus berjuang. Apa pun yang terjadi, ia yakin jika Allah takkan memberi cobaan melebihi batas kemampuannya.
♥♥♥
Laki-laki kalau sudah disakiti, siapa yang tahu dampaknya akan bagaimana?
Sekali ia dicampakkan maka .... hah entahlah. Mungkin lelaki yang lemah dan tak percaya lagi, tak kan membuka hatinya kembali. Tetapi jika lelaki itu kuat, ia akan menabahkan hatinya dan tetap membuka hatinya untuk orang lain. Karena bagaimana pun ia tak kan bisa hidup dan berjuang sendiri. Namun apabila lelaki itu sangat kuat, ia akan menabahkan hatinya, menguatkan dirinya dan akan terus maju dalam hidupnya. Terakhir ia akan membuat wanita itu menyesal karena telah mencampakkannya, meninggalkan dirinya dan menyakitinya terlalu dalam.
♥♥♥