sah
hari yang seharusnya penuh haru dan bahagia tapi malah menjadi hari yang paling menyedihkan dalam hidup frislly, hari ini adalah hari pernikahan frislly dengan sya.. tidak terpancar kebahagiaan di mata keduanya.. frislly yang berfikir bagaimana akan menjalani rumah tangga dengan lelaki yang tidak dia cintai,dan bagaimana kah sikap sya terhadap frislly setelah menikah, bagaimanakah nasib pernikahan nya.
"saaaah". kata sah menggelegar memenuhi ruangan ini, air mataku terjatuh kini statusku bukan hanya seorang anak melainkan seorang istri dari dosen ku sendiri.
"illy cium tangan suamimu nak!" aku hanya menuruti keinginan papa meraih tangan sya dan mencium nya singkat.
"sya saya titipkan putri sulung saya kepada kamu untuk kamu bahagiakan..untuk kamu cintai dan sayangi..jangan pernah sekalipun menyakiti hatinya karena saya selalu menjaga hati permata permata saya..jika kamu membuatnya menderita maka saya sendiri yang akan mengambilnya darimu!". aku hanya mendengar ucapan papa sambil menunduk kan kepala ku.
"saya akan jaga frislly seperti keinginan semua orang". ucap sya dan berlalu menuju mobil.
pernikahan di adakan di rumah papa,dan atas persetujuan semua orang setelah menikah sya akan langsung membawaku kerumah nya.
??
"masuk!!!".
"assalamu'alaikum".
"rumah ini ada tiga kamar..itu kamar saya kamu bisa pilih kamar yang kamu mau".
"sya maksud kamu kita pisah ranjang?".
"kamu fikir saya mau tinggal sama kamu? jangan mimpi".
sakit jelas teramat sakit mendengar ucapan sya tapi aku hanya bisa menghela nafas..aku memilih kamar yang ada di lantai satu..setelah manata barang barang ku dan mengganti pakaian aku kembali ke ruang tamu.
"rumahnya minimalis tapi elegan".
kruuuk.... bunyi dari perutku penanda aku sedang kelaparan. aku memilih ke dapur untuk membuat makan siang.
"huuuuft ya Allah maafin frislly ya Allah atas ucapan frislly waktu itu".
flash on
aku sedang duduk di kantin sambil menunggu sahabatku yang beda jurusan denganku.
"illy".
"astaghfirullah haladziim iiih Jena ngagetin deh".
"maaf udah lama ya?".
"gak,paling hampir setengah jam nunggu".
"hehehehe".
"Madan mana?".
"lagi di toilet sama Sofi".
"ooooh Riza sama Khoir gak bareng kamu?".
"mereka nge game dulu,kalau imam, Dika, sama Tama masih ada kuis".
"oooooh".
"eh liat itu calon suami orang".
"pak sya? emang mau nikah?".
"emang iya?".
"hah jokes kamu mau kemana sih gak nyambung aku".
"iiih Illy aku gak lagi ngelawak, maksud aku kan pak sya laki laki bakal jadi suami nah kalau kita bakal jadi istri".
"ooooh begindang".
"ganteng banget ya pak sya".
"what ganteng?? iiih mata kmu juling ya bilang tu orang ganteng".
"iiih emang ganteng tau cool lagi,sayang tipe nya bukan kamu".
"uhuuuk uhuuuk sembarangan kamu ya". ucapan Jena membuatku tersedak.
"kamu kenapa sih benci banget sama pak sya? awas loh nanti kamu bucin lagi ke dia".
"diiih amit amit jabang bayi, gak bakal aku bucin ke dia mending bucin ke Andi Arsyil".
"Andi Arsyil Mulu, banguuun woi udah siang ini".
"gak usah pake teriak juga jenong".
"aku ingatin jangan terlalu benci ke pak sya takutnya nanti jilat ludah sendiri".
"maksudnya?".
"nikah sama pak sya".
"iiih kamu malah nyumpahin aku sih,bete ah kamu bayarin tu minuman aku".
"mau kemana woi?".
buuughh.. karena kesal aku malah menabrak seseorang, aku melihat siapa yang aku tabrak.
"p pak sya.. ma maaf pak saya gak sengaja".
"kamu punya mata gak?". bentak pak sya.
"bapak kok jadi nyalahin saya? bapak juga salah pintu masuk kan sebelah sana ngapain lewat sini".
"memangnya kantin ini punya kakek kamu?".
"jelas bukan lah kakek saya pengusaha bukan penjaga kantin".
"berani membantah kamu ya".
"salah saya apa bapak?".
"cepat minta maaf!!!".
"iya maaf". jawabku singkat dan akan melangkah tapi pak sya menghalangi jalan ku.
"apalagi bapak?".
"begitu cara minta maaf saya dosen?? begitu didikan orang tua kamu?".
"JANGAN BAWA BAWA ORANG TUA SAYA YA!!!". aku marah sangat marah kalau ada yang mempertanyakan didikan orang tuaku.
"kamu ngebentak saya?".
"huuuuft maaf pak saya gak maksud ngebentak bapak tapi saya gak suka kalau ada yang menghina didikan orang tua saya,soal tabrakan tadi saya minta maaf".
"oke". jawab pak sya singkat dan berjalan menuju kantin.
"bapak mau kemana?".
"bukan urusan kamu".
"bapak juga harus minta maaf sama saya!!, bapak juga salah ambil jalan". ucapan ku menghentikan langkah pak sya,dia berbalik ke arahku dan berdiri di depanku.
"jangan mimpi".
"kalau bapak gak minta maaf saya akan teriak biar semua orang tau kalau bapak dosen yang egois mau menang sendiri".
"kamu ngancam saya?".
"iya kenapa? gak suka?".
"ciiih gadis liar". setelah mengatakan itu pak sya pergi tapi bukan masuk ke kantin melainkan berjalan keluar.
"DASAR BERUANG KUTUP SELATAN MULUT LANCIP KALU NGOMONG SUKA NYAKITIN SAYA SUMPAHIN DAPAT ISTRI KAYA SAYA WOI DOSEN ES BATU"..
flash off
praaank aku tersadar dari lamunanku dan tanpa sengaja menjatuhkan gelas yang ku pegang.
"kamu mau buat rumah saya kosong kaya otak kamu?".
"astaghfirullah haladziim sya kamu ngagetin aku".
"jawab!!".
"maksud kamu apa?".
"ciiih kamu udah pecahin furniture saya,gelas itu saya beli bukan dari duit papa kamu".
"maaf sya aku gak sengaja".
"beresin!!... saya gak suka rumah saya berantakan karna kamu!". sya berlalu ke kamarnya.
"ya Allah berikanlah hamba kesabaran..hiksss papa Illy kangen papa hiks..". aku membereskan kekacauan yang aku lakukan dan setelah itu aku kembali ke kamar, niat mau memasak pun aku urungkan karena tidak melihat satupun bahan yang bisa di masak.
??
pagi ini aku bangun lebih awal, setelah menyelesaikan solat subuh aku pergi membeli bahan masakan ke pasar dengan kendaraan umum, ya memang mobilku masih di rumah papa.
"Alhamdulillah makanan udah jadi,aku bangunin sya atau gak ya?". aku berfikir tak lama kemudian sya turun dengan pakaian yang sudah rapi, dan berjalan menuju pintu.
"sya mau kemana?".
"kampus".
"sarapan dulu sya aku udah masakin nasi goreng buat kamu".
"jenis sianida apa yang kamu masukan?? potasium?? klorida?". pertanyaan sya membuatku sesak.
"astaghfirullah sya kamu fikir aku mau ngeracunin kamu?? cetek banget fikiran kamu sya".
"bisa jadi kan karena kamu benci saya kamu mau membunuh saya".
"lebih baik aku bunuh diri dari pada membunuh orang". aku kesal mengambil sendok dan memakan nasi goreng yang ku masak sambil menatap sya.
"kamu fikir saya peduli?".
"bukan aku yang punya sianida sya,tapi hati dan fikiran kamu yang penuh racun".
mendengar ucapan ku sya berjalan menuju keluar.
"sya tungguuuu".
"apalagi?".
"aku berangkat sama siapa sya?".
"Ckh tuhan menganugerahi kamu otak dan kaki pergunakan dengan baik!".