CN-47

1055 Words
“Aku yakin kamu bisa menebak kenapa gadismu ini bisa sampai sakit. Tidak perlu menelponku melalui telepon umum di pagi buta seperti ini. Apa kamu mengerti apa yang aku katakan?” ucap seorang dokter perempuan dengan lingkar matanya yang tebal. Kazuhiko sibuk dengan secangkir kopi yang sudah dia buat sejak dokter itu memeriksa keadaan Natsumi. Kenyataannya memang benar. Dia memang tahu kenapa Natsumi bisa sakit sampai seperti itu, tetapi membawa ke klinik sangat berlebihan. Kekasihnya saja sangat sadar tentang hal itu, tetapi dia menolak mentah-mentah jika gadisnya hanya ingin beristirahat saja. Belum lagi, mereka sama-sama sedang dicari oleh suatu kelompok yang berbeda. Tujuannya hampir sama hanya berbeda cara saja. Selepas meminum kopi, Kazuhiko pun melihat pada kenalannya yang merupakan seorang dokter khusus di bagian kesehatan pada mafia. Satu-satunya dokter yang dipercaya untuk membaur dengan masyarakat. Jadi gadis ini tidak akan mudah dicurigai atau mungkin mereka sudah mencari ke rumahnya sejak awal. “Kamu tahu, aku dan kopi tidak bisa dipisahkan. Markasku sedang digeledah oleh sekelompok Paradoks. Aku benci keributan yang tiba-tiba, jadi kuserahkan semuanya pada Akira,” jelas Kazuhiko yang lalu meletakkan secangkir kopi dan mulai menatap pada lawan bicaranya dengan seksama. Dia dapat melihat dua bola mata safir indah tetapi menyiksa. “Aku sudah tahu itu. Beberapa anggota mereka berkeliaran di depan apartemenku tengah malam tadi,” balas dokter itu. Dia lalu melirik ke arah gadis yang sedang terbaring di bangsal kliniknya. Kazuhiko tidak mengerti dengan apa yang sedang diperhatikan oleh bawahannya. Natsumi sedang tertidur pulas setelah diberi obat oleh dokter di hadapannya. Apa yang salah dari itu? Lagi pula, sebentar lagi gadis itu akan sadar. Kazuhiko berusaha untuk tetap tenang tanpa kehilangan wibawanya sama sekali di depan bawahannya. “Gadis itu mirip sekali dengan Yuri. Namun, kamu tidak bisa mengelabuiku, Kazuhiko. Yuri sudah mati karena aku yang menangani operasinya. Andai saja saat itu aku sangat cepat mengatasinya,” ucap dokter itu tiba-tiba. Kazuhiko menatapnya tajam dan rahang tegas itu sangat diketahui oleh sang dokter. Laki-laki di hadapannya sangat tidak suka dengan apa yang baru dia katakan. “Kamu tidak membunuh Yuri dalam operasimu, Seline. Kematiannya merupakan takdir yang tidak dapat aku prediksi sama sekali.” “Kamu benar, itu mungkin sebuah takdir yang sudah ditentukan untuknya. Namun, Kazuhiko. Meski kematiannya terencana, bagiku itu adalah kegagalan terbesar.” Seline —dokter itu pun mengembuskan napas dan melihat ke sisi lain. “Waktu itu Yuri ditugaskan untuk menyelidiki gadis yang kamu bawa saat ini bukan?” “Benar. Dia aku tugaskan untuk menyelidiki Natsumi Nakagawa. Mencari informasi sebanyak-banyaknya. Lalu baru kita ketahui jika dia terjangkit sebuah penyakit berbahaya. Aku yakin, dia tidak mungkin tidak ada hubungannya dengan ini, Seline,” jelas Kazuhiko pelan. “Kini Natsumi menjadi target selanjutnya setelah Yuri. Kali ini aku tidak akan gagal.” “Pria Jepang dan ambisinya sangat mengerikan. Natsumi yang kamu bilang tidak sakit seperti Yuri. Dia memang memiliki tanda-tanda serupa, tetapi tidak sampai serius,” balas Seline dengan senyum maninya. Dokter itu tiba-tiba bangkit dan meregangkan tubuhnya. Kazuhiko yang kebingungan pun menaikkan alisnya. “Apa kamu akan kembali beristirahat, Seline? Aku rasa sebentar lagi klinikmu harus buka.” “Tenang saja,” lanjut Seline, “karena ada tamu. Aku akan membuka klinik ini siang hari. Kalian bisa bersantai lebih dulu. Lagi pula, aku yakin kamu dan Natsumi memiliki beberapa hal untuk dibicarakan.” “Terima kasih atas bantuanmu. Kamu memang bawahanku yang bisa dipercaya.” Ucapan Kazuhiko hanya dibalas dengan jempol saja. Lalu, selepasnya gadis itu pergi menaiki anak tangga ke lantai dua. Kazuhiko duduk di samping bangsal Natsumi. Memeriksa keadaanya beberapa kali, padahal Seline sudah memeriksa gadis ini dengan seksama. Entahlah mengapa dia hanya ingin memastikan jika Natsumi memang baik-baik saja. Lalu tangannya mengepal. Dia seharusnya lebih cepat untuk menghentikan kekacauan dan jangan sampai menimbulkan korban lain. Asih teringat jelas baginya ketika Yuri tiba-tiba sakit setelah melakukan beberapa penyelidikan. Dia ditargetkan untuk menjadi Natsumi dan mengawasi tiap perilakunya agar bisa mengelabui The Paradoks. Naas, gadis itu terluka dan mendapatkan penyakit mematikan. Dia tidak habis pikir dengan bagaimana mereka menjadikan seseorang sebagai bahan uji coba. Mau marah pun sudah tidak bisa. Kazuhiko tidak dapat membalas dengan buru-buru. Lalu dia melihat tangan Natsumi bergerak. Kazuhiko tentu saja sudah mengetahui apa yang  akan terjadi selanjutnya. Gadis itu pasti sudah membaik dan akan bertanya. Kali ini dia tidak bisa menyembunyikan apa pun. Semua yang dilakukannya sekarang sudah direncanakan sejak lama. Tidak perlu menunda-nunda lagi. “Kazuhiko ... ugh ... kepalaku masih sakit,” ucap Natsumi yang tertatih memperbaiki posisinya. Pandangannya masih cukup buram, tatapi masih mampu untuk memperkirakan tempat di mana mereka bergerak saat ini. “Sepertinya semua ingatan lamamu masih mencoba untuk kembali,” ucap Kazuhiko pelan. “Ingatan lama? Jadi semua itu adalah ingatanku ... tapi kenapa aku tidak pernah mengetahuinya?” balas Natsumi dengan air mata yang mengenang. Dia tidak peduli meski saat ini kepalanya masih sakit dan pandangannya masih buram. Saat ini Natsumi hanya ingin berteriak, memanggil kembali semua kesadarannya. “Kenapa ... Kazu-kun, kenapa aku tidak pernah mengingat ini semua?” “Natsumi, tenangkan dirimu sekarang. Aku  tahu kalau kamu sangat kesal karena baru mengingat masa lalumu sekarang. Sesuatu yang tidak dapat kamu ingat dan kini muncul secara tiba-tiba,” jelas Kazuhiko dan beberapa kali dia mengembuskan napasnya. “Tapi bagaimana? Kenapa aku pun baru mengingatnya sekarang? Tolong jelaskanlah padaku. Semuanya Kazuhiko,” balas Natsumi sambil menangis tersedu-sedu. Kazuhiko refleks memerlukan gadis itu. Mengelusnya perlahan. “Apa yang aku ceritakan sekarang berkaitan dengan The Paradoks, mafia dan Yuri. Kita punya cukup waktu untuk membahas ini. Namun, aku yakin kamu tidak akan siap mendengar semunya. Jadi aku hanya akan menceritakan satu hal saja. “Alasan mengapa setiap bulan kamu harus melakukan pengecekan rutin, karena mereka melakukan hal yang sama kepadamu dengan apa yang mereka lakukan pada Bibi Minami. Aku yakin kamu tahu apa yang aku maksudkan tadi.” “Bibi Minami dipaksa untuk menghilangkan ingatannya sementara waktu. Ini karena dia akan menggagalkan rencana kami. Namun, untuk apa mereka melakukan hal yang sama kepadaku?” tanya Natsumi kebingungan. “Jika kamu bertanya seperti ini, berarti kamu belum mengingat secara keseluruhan. Kita ini hampir mirip dan selain aku, kamu adalah ancaman terbesar mereka. Satu-satunya cara untuk menghentikanmu hanyalah dengan cara melakukan uji coba. Dalam artian—” Kazuhiko tiba-tiba berhenti bicara karena Nastumi yang melanjutkan percakapannya. “Aku sedang diuji coba sebagai boneka mereka?” tanya Natsumi pelan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD