21. Area Hutan Yang Aneh
Hei berikan air itu mitch. ucap Michael yang duduk di atas akar pohon raksasa, di sekitar area mereka duduk semua terlihat tampak bersih, hanya dedaunan kering yang jarang, seakan-akan tempat itu memang sengaja di bersihkan oleh para mendaki sebelumnya. Karena beberapa bekas makanan dan minuman berserakan di sekitar area mereka beristirahat. Mitch perlaham menyodorkan sebotol minuman, dan mereka belum menemukan letak lokasi air terjun yang berada di dekat pohon itu, pikir jeff biasanya terdapat sebuah tanda untuk menuju ke sungai atau air terjun.
Perlahan Michael meraih botol minum yang tidak terlalu besar itu dari tangan mitch yang berada di depannya, dan tanpa ragu segera Michael meminum air mineral yang ada di dalam botol itu. dan setelahnya ia memberikan kepada Hanna yang duduk di sebelahnya, namun Hanna enggan menggelngkan kepala, karena dia sudah minum air lebih dulu. kemudian Michael menyodorkan kepada jeff yang berada di samping Mitch, segera dia meraih botol itu, dan tanpa ragu Jeff menenggak minuman itu namun tidak menghabiskannya. pikir Jeff ia harus menghemat air, karena persediaan air sudah mulai menipis. jeff juga hanya sekikas membasahi tenggorokannya belum sepenuhnya dia puas oleh air yang dia minum. Dia lalu memberikan botol kepada Rose yang berada di sebelah Jeff, dan tanpa ragu Rose meraih air yang diberikan oleh Jeff. Setelah Rose meminum air, Kemudian Rose meletakkan botol itu di depannya. Lalu mereka semua terdiam, dan mereka tidak berpikir aneh-aneh akan hal itu, yang mereka pikirkan mereka masih belum menemukan sungai, dan semua saling bertanda tanya dalam hati bagaimanakah mencarinya.
Aku rasa sungai ada di lereng itu. tunjuk Rose ke arah kanan, dan di sisi kanan dari Mitch tak lain adalah lereng yang tidak begitu terjal, namun tertutupi oleh semak-semak yang mungkin saja bagi Rose ada aliran air sungai kecil berada di sana. dan memang, hampir semua di sekitar mereka duduk tempat itu tertutupi oleh semak-semak belukar yang menutupi pandangan mata.
Aku rasa bukan di sana, tapi kita harus terus berjalan lurus di balik pohon besar ini, dan aku kira kita belum separuh perjalanan menuju ke setengah pegunungan dari pegunungan ini. kata Jeff memperingatkan, seakan-akan dia lebih tahu tentang situasi dan kondisi di berbagai pegunungan, dan dia menerapkannya kepada gunung yang saat dia daki sekarang ini.
Mereka semua masih menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Rose, dan mereka yang belum berpengalaman hanya mengangguk-angguk saja, tentu jeff sebelumnya sudah menginstruksikan kepada mereka kalau jangan terlalu berpikiran negatif dan aneh-aneh saat berada di dalam hutan.
Bagaimana? Apakah kita akan melanjutkan, atau kita akan mencari tempat untuk berkemah sementara, kita belum sama sekali menemukan sungai, dan mungkin memang kita belum mencapai separuh perjalanan dari setengah pegunungan ini. ucap Michael dan semua saling menoleh dan terlihat tidak menandakan kegelisahan, lalu Jeff bicara.
Ya, baiklah, kita ke sana. ucapnya sambil berdiri, kemudian ia meraih tangan Rose yang tengah duduk diatas dedaunan kering, yang membuat Rose berdiri di samping jeff, dan yang lain pun semua ikut berdiri, lalu kembali Michael berada di paling depan melangkahkan kaki menuju ke Arah di balik pohon besar yang sebelumnya mereka beristirahat di situ.
Setelah beberapa menit, mereka berjalan menyusuri semak-semak belukar yang masih terlihat di depan mata, dan masih Michael dengan parang besar merapikan semak-semak itu. jeff dan Mitch ikut membantu merapikan semak menggunakan pisau kecil yang mereka bawa. dan benar, mereka sangat berhati-hati, karena beberapa kali mereka menemukan ular kecil yang melilit di ranting semak-semak yang hampir saja mereka menebasnya. Jeff tidak ingin membunuh ular-ular itu, dia hanya mengusirnya dengan cara membuang dengan sebuah ranting kecil, supaya ular itu pergi. jeff sangat paham, sudah pasti dia tidak akan sembarangan untuk melakukan hal itu ketika berada di tengah hutan.
Dan setelah melewati semak-semak yang rimbun, kini mereka berada di sebuah area yang menurut mereka aneh, Area yang kini mereka singgahi seakan itu adalah sebuah tempat wisata bagi pengunjung yang biasa untuk berwisata di kebun buah. ya sekarang mereka berada di area yang mirip seperti itu, tapi di tempat itu tidak terlalu bersih, dan masih sama, seakan pohon pohon dan buah-buahan yang beraneka ragam itu tidak terurus sama sekali. terlihat di bawah pohon pohon buah itu, buah-buahan yang sudah matang berjatuhan dan ribuan buah pun sudah mulai dalam keadaan membusuk.
Rose tangan kanannya mulai meraih 1 buah apel yang menjulur dari ranting di atas kepalanya, tanpa ragu apel merah itu pun dia makan, dan dia langsung menyukai rasa dari buah apel itu yang menurutnya sangat manis dan segar. berbeda dengan buah apel yang sudah berada di Toko swalayan dan penjual buah lain, seakan-akan buah-buahan yang mereka jualmemiliki bahan pengawet yang terasa di lidah saat memakannya.
Kemudian beberapa buah-buahan mereka petik, seperti buah anggur, dan pohon anggur yang sangat rimbun berada tepat di atas kepala, dan juga buah apel, jeruk, dan disertai dengan jenis-jenis buah lainnya. mereka sangat senang, rasa haus yang mereka tahan pun kini telah hilang, hingga sampai mereka membawa buah-buahan dalam jumlah banyak untuk mereka makan di sepanjang perjalanan.
Mereka kembali berjalan dan melewati area perkebunan buah itu yang sangat luas, dan suasana pun kembali berganti menjadi area di mana pohon-pohon besar pun mulai terlihat. dan setelah beberapa meter memasuki area pohon-pohon besar itu, Jeff mencium sesuatu, nalurinya berkata berbeda, seakan dia merasa aneh di tempat itu, udaranya pun sangat berbeda, terasa pengap, padahal di area yang mereka lalui sekarang adalah area dimana tumbuhan besar menghasilkan oksigen yang sangat banyak. mungkin saja tanah yang mereka injak sedikit mengandung gas atau karbondioksida yang sewaktu-waktu tanpa mereka sadari telah keluar dari bawah tanah itu.
Mereka semua pun merasakan hal yang sama, dan saling menoleh, Mitch dan Michael memberi kode dengan mengangkat kedua alisnya kepada Jeff, tapi mereka tidak bicara, hanya mengangguk dan menunjuk ke arah lurus, menandakan bahwa mereka harus terus berjalan, dan harus melewati tempat itu. tak berapa lama mereka sudah berada di titik dimana mereka menemukan ada sebuah batang pohon besar yang menunjukkan sebuah papan nama, dengan tanda panah yang menuju ke arah sisi kiri, dimana letak sungai itu berada. mereka semua tersenyum melihatnya, pikir mereka, akhirnya mereka dapat menemukan sungai untuk dapat mengisi beberapa persiapan air minum yang Harus mereka bawa untuk persediaan. tanpa ragu Mereka pun langsung saja menuju ke arah letak sungai itu berada, dan ternyata benar, ada sebuah lereng kecil dan terlihat jelas lereng itu, dan juga terlihat di ujung lereng itu ada sebuah aliran mata air, jika dari kejauhan mirip seperti saluran air. dan yang pasti mereka semua merasakan senang untuk hal itu, kemudian tanpa ragu Jeff pun langsung saja lebih dulu berjalan bersama Rose sambil menggandeng tangannya, menuju ke arah titik sungai yang ada di depan mata mereka.