7. Sungai Buaya
Tak berapa lama mereka sudah tiba sebuah bibir sungai, sungai itu terdapat ruas jalan yang sudah sangat sering dilalui manusia di sisi kanan terdapat sebuah cabin terbuat dari kayu yang ada di sekitar bibir sungai itu, area itu masih lengkap dengan pohon-pohon besar yang hijau dan rindang sebuah pohon besar yang berada di depan mereka, terikat sebuah tali tambang yang langsung terulur ke sebuah rakit kecil yang berada di depan mata mereka.
Paman joki segera membuka tali itu dari pohon yang mengikat kapal. kemudian dia meletakkan tali itu di atas perahu kecil yang sudah siap untuk diluncurkan, beberapa barang telah dipindahkan oleh Jeff diatas rakit yang berupa kotak kecil dan beberapa tas. dan tak lupa Paman joki melekat erat sebuah senapan laras panjang berada di punggungnya. sebuah topi bulat mirip topi jerami dia pakai, setelah semuanya selesai dan dirasa siap, langsung saja mereka sama-sama mendorong perahu yang berukuran selebar 180 x 4 m. dan perahu itu pun tampak bagus, karena sudah dicat dengan warna kebiru-biruan.
Mereka pun sudah berada di atas rakit itu, jeff yang berada di posisi belakang paling ujung, kedua tangannya sangat mahir menarik tuas motor mencoba menghidupkan mesin, beberapa kali dia menarik, dan mesin perahu itupun menyala sempurna, dia melihat di sekitar, dan duduk di belakang kapal tepatnya di depan mesin sambil memegangi sebuah tuas untuk dia dapat mengendalikan arah. Paman Joki berada duduk didepan sambil tersenyum, dan melihat di sekitar. kemudian petahu kecil itu pun perlahan melaju menuju ke arah jalur sungai yang masih tak tentu arah.
Sungai itu adalah sungai hutan yang sangat luas, yang sewaktu-waktu mereka dapat bertemu ular-ular besar yang menghuni di sungai itu, dan sungai itu pun sangat kaya dengan berbagai spesies, terutama adalah jenis ikan sungai yang beraneka ragam, dan sangat besar-besar, tujuan mereka menuju ke sungai itu adalah melihat keadaan, atau sesuatu tempat yang disebut tempat rahasia, tempat yang sebenarnya mereka tutupi dari dunia luar.
Sebuah tempat yang masih sangat jauh, tepat di bawah air terjun yang mengalir deras, ada sebuah perbukitan hampir menyerupai gunung, dan di sana terdapat batu-batuan yang sangat mengkilap yang tak lain itu adalah bongkahan-bongkahan biji perak yang mereka rahasiakan. dirasa mereka sudah melewati jalur sungai kecil, dan kini mereka sudah masuk ke sebuah jalur sungai yang sangat besar dan luas, dan hampir mirip seperti danau, dan terlihat danau sungai itu pun sangat indah sedikit berwarna hijau, hampir menyerupai air payau. namun mereka harus berhati-hati, karena manusia di tempat itu yang selalu melintas adalah mereka berdua, jeff dan Paman joki saja.
Namun mereka mencoba menghilangkan kegelisahan dengan bernyanyi dalam hati, jeff pun tidak mengendalikan kapal, dan kapal bergerak lurus secara otomatis, kemudian Ia membuka tas dan mengeluarkan kail yang sudah di rakit untuk dapat menangkap ikan. beberapa umpan telah dia kaitkan ke beberapa mata kail yang nantinya akan dia ulur ke dalam sungai memanjang dari sebuah tali senar yang sangat kuat. pikir mereka mereka akan berjalan menuju ke sebuah tempat itu sambil mendapatkan beberapa ikan untuk dapat mereka santap setelah berada di lokasi.
Jeff mulai mengulur senar yang sangat panjang di dalam sungai yang terdapat beberapa puluhan kail yang terus jeff ulur. Di atas pohon hewan seperti burung-burung yang sangat indah beterbangan elok mengikuti sekawannya. dan 10 menit kemudian umpan yang dipasang oleh jeff dimakan oleh ikan, jeff pun kaget, ya langsung saja perlahan menarik senar itu, namun begitu kuat, ia berusaha terus menerus menarik. Pikir jeff ia mendapatkan dua ikan secara bersamaan, dengan sangat hati-hati dan kapal pun sedikit bergoyang dan Paman joki mencoba menyeimbangkannya.
Sedangkan Jef terus menariknya sekuat tenaga, dan terlihat otot-otot jeff mulai keluar saat menarik senar itu, dengan waktu yang tak berapa lama, akhirnya jeff berhasil menaikkan dua ikan besar di atas perahu yang mereka naiki, Paman Joki segera pembantunya melepaskan kail yang berada di mulut ikan itu.
WOW tangkapan bagus jeff ! kagum Paman joki terhadap hasil tangkapan yang jeff peroleh, sambil melepaskan kail yang sangat tajam di mulut ikan. Lalu setelah terlepas, kedua jarinya pun langsung merogoh insang dan mengangkatnya ke atas, ia memperkirakan ukuran dari ikan yang baru saja jeff tangkap selebar satu jengkal tangan orang dewasa, dan sepanjang 50 cm. dan dua ikan itu berwarna kuning keperak-perakan, telah selesai melepaskan kail di mulut ikan itu, dia pun ikut berusaha mengangkatnya dan jeff berpikir bobot dari ikan yang baru saja dia tangkap sekitar 10 kilo lebih, disaat ia mengangkatnya pun dia merasa berat, ia melihat Paman joki tersenyum-senyum kemudian Paman joki kembali berucap. Aku rasa sudah cukup, rapikan pancing mu. imbuh paman joki terhadap jeff dan jeff menjawab.
Baiklah Paman joki. Jawab jeff singkat, danx langsung saja dia menggulung pancingnya di sebuah kayu bulat yang tidak terlalu besar, tanpa sadari, kapal sudah bergerak bebas tak tentu arah, tapi mereka tahu akan menuju ke mana, kemudian jeff telah selesai menggulung pancingnya, dan meletakkan di tempatnya semula. kemudian dia kembali mengarahkan tuas dan duduk di belakang mesin mengarahkan menuju ke sebuah tempat yang mereka tuju.
Kini mereka sudah berada didepan dua cabang jalur sungai kecil, dan mengarahkannya ke arah kanan, dan perlahan masuk ke jalur kecil mirip seperti anak sungai, yang semula mereka lewati sebelumnya mirip seperti danau sangat luas. kapal pun bergerak maju perlahan, dan memperkirakan anak sungai itu selebar 4 meter, dan sepanjang 1 kilo lebih, jalur sungai kecil itu terlihat sangat lebat, beberapa ranting pun terlihat menjulur menghiasi jalur, seakan-akan mereka masuk ke dalam sebuah goa. ya, tempat itulah tempat dimana mereka sebelumnya pernah didatangi sekelompok buaya yang ingin menerkam. Terlihat Paman coki telah bersiap dengan senjata yang berada di depan tubuhnya, ia mengamati di sekitar, dan Mereka tampak hening tidak bersuara. Pandagan paman joki melihat ke kiri dan ke kanan, air pun sudah berubah menjadi mirip seperti air keruh berwarna coklat Cream. dan benar, setelah beberapa ratus meter kapal mulai meluncur perlahan, terlihat dari semak-semak dan juga bibir sungai kecil, kepala-kepala buaya pun mulai terlihat, seakan-akan mereka sedang mengawasi, dan buaya-buaya itu seperti timbul dan tenggelam di dasar air, namun bagi pemain joki hal itu biasa saja, dia menghibur dirinya dengan cara dia bersiul dengan nada-nada lagu yang telah hafal dalam kepalanya. Jeff hanya terdiam, dan masih mengamati beberapa sekelompok buaya yang terlihat jelas di daratan yang saling menggigit buaya lain. Paman joki terlihat sangat peka, tiba-tiba dia mengokang senjata nya dan melontarkan peluru senapan dengan suara menggema yang begitu besar, sehingga membuat burung-burung yang berada di atas pohon itu pun berterbangan, tentu dia melakukan itu agar para binatang buas yang ingin mendekat secara tidak sengaja menjauh. terlihat beberapa buaya saat peluru itu dilontarkan ke udara, mereka berlarian tak tentu arah yang membuat para buaya itu kaget berlari tak tentu arah.