11

390 Words

Baru saja hendak memejamkan mata saat terdengar ketukan pelan, lalu bunyi pintu yang dibuka. Aku segera bangkit dari sofa lalu tanpa mengindahkan Mas Danu, segera berjalan menuju kamar. Daripada bicara terus dicueki, lebih baik seperti ini saja. "Buatkan teh." Aku menarik napas, kukira, marah akan membuatnya terus diam. Karena bukan tipe pemberontak, segera kubuatkan ia teh lalu meletakkan di meja tanpa mengatakan apa pun. "Belanjaanmu tertinggal. Ada di bagasi." Aku mengangguk, lalu meninggalkannya. Selang 15 menit, ia menyusul tidur di sebelahku. "Jangan diulangi lagi. Tadi, ibu menanyaiku macam-macam." Masa bodoh, kataku dalam hati. Kupeluk guling lalu mencoba mengatupkan mata. *** Aku sengaja bermalas-malasan. Usai mengerjakan semuanya, langsung ke kamar atas dan tidur. Atau l

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD