[13] Penolakan Sopan

1425 Words

"Abang, Mas Rei itu nonmuslim, kan?" "Iya, kenapa?" "Nikahnya nggak di gereja." "Di gereja, kok. Ini acara resepsinya. Belum nanti ada acara resepsi lagi di Bali. Dia nikahnya double-double acara." "Oh ... capek nggak, sih, nikah kayak gitu, Bang?" "Ya, capek, ya, habis uang banyak. Tapi nggak masalah selagi itu atas kesepakatan bersama, sama-sama maunya seperti itu, ya, dijalaninya enak. Kan, ada istilah; bahagia bikin capeknya hilang," kata Genta, teruntuk Marlena yang sejak tadi bertanya. "Kenapa? Udah kepikiran mau nikah, kamu? Calonnya dulu kenalin sama Abang." Pipi Lena seketika bersemu. "Ih, nggak. Lagian Abang dululah yang nikah! Abang, kan, anak pertama, yang paling tua pula. Eh, umur Abang berapa, sih, sekarang?" "Tiga puluh satu, Len." Ini Bang Gilang, tahu-tahu ikut nimb

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD