"Kir, kamu..."
Kira menarik kedua sudut bibirnya ke atas, menyaksikan Brian berdiri di belakang Renata dan menatapnya dengan sorot tanya.
"Hai, Bri. Aku mau ketemu Kalila," katanya, dengan nada lembut yang berusaha menyiratkan bahwa dia tak apa-apa.
Berpikir positif dulu nggak apa-apa, kan?
Brian terlihat menatapnya selama sesaat, kemudian menatap Renata sebelum menyingkir dan mempersilakan Kira masuk.
"Kamu bawa itu semua dari rumah?" tanya Brian, mengedikkan dagu ke arah kresek besar di tangannya.
"Iya. Rencananya mau bikin spaghetti buat Kalila. Dia suka, kan?" Kira antusias.
"Ehm, maaf sebelumnya," sela Renata tiba-tiba. "Tapi keadaan Kalila belum begitu baik untuk mengkonsumsi makanan-makanan berat. Saya sudah buat bubur untuk makan malam Kalila nanti."
Kira bergeming sejenak,
