Seorang pemuda tampan, berambut dark brown, dengan tinggi menjulang, 185 CM, melangkah dengan tenang, memimpin lima pemuda lainnya, di koridor kelas sebelas, yang masih sangat ramai, sore itu. Sudah lagaknya seperti di sinetron, saat kumpulan yang di isi enam cowok-cowok tampan bak pangeran di negeri dongeng itu datang, semua mata langsung tertuju pada mereka. Hal itu membuat koridor yang semula ramai, mendadak makin ramai lagi, oleh pekikan histeris para kumpulan cewek-cewek penggila mereka. Ada pula yang sudah merengek- rengek envy, sambil mencubiti teman di sebelah mereka, saking gemasnya. Secara otomatis, cewek itu langsung di tabok temannya tadi. "Apaan sih? Alay lo semua," hardik Raini--si anak basket yang memang masuk daftar list, cewek-cewek yang tidak menyukai Karrel. Selebih