rahasia cinta

rahasia cinta

book_age4+
3
FOLLOW
1K
READ
drama
comedy
sweet
humorous
like
intro-logo
Blurb

mencintai seorang secara diam-diam adalah satu hal yang membuat hati kita akan terluka secara terus menerus.

kisah seorang wanita yang mencinya seseorang secara diam-diam.

dia hanya mampu mengagumi sang pujaan secara diam-diam tanpa berani mengungkap perasaanya.

chap-preview
Free preview
kedatangan tuan muda
"hati-hati ya nak, jangan lupa kabarin ibu kalo udah sampai." ucapnya menahan tangis, terdengar dari suaranya yang bergetar dan matanya yang mulai memerah. aku tau kedua orangtuaku sangat sulit melepas kepergianku terlebih lagi bagi ibu, pasti ini sangat sulit . "iya bu, zahra akan menelfon secepatnya saat sudah sampai." aku tersenyum padanya, berharap tak ada keraguan didalam hatinya untuk melepas anak sematawayangnya ke kota. aku memeluknya dan mencium tangan kedua orangtuaku, pamit mencari rezrki dikota, dengan harapan mampu merubah perekonomian keluarga yang terbilang kurang. diusia senjanya aku tak ingin melihatnya terlalu lelah dalam bekerja. disinilah aku sekarang disebuah balkon rumah mewah dengan lantai dua, berteman gelap dan sunyi, tempat ini menjadi saksi bisu kehidupan baru yang terasa begitu sulit,. bukan karena rasa sakit dan lelah namun karena rasa rindu yang kian membuncah. kutatap rembulan yang terlihat begitu indah. selalu kutitipkan rindu pada bulan, bintang, awan mendung bahkan air hujan. untuk handai taulan yang jauh diufuk timur sana. tapi tekadku sudah bulat aku tak akan menyerah karena rindu, aku yakin rinduku akan terbayar dengan pencapaian yang aku rencanakan. terlihat pintu gerbang yang terbuka, aku memperhatikannya, karena tak biasanya masih ada aktifitas dari sang tuan rumah ,mengingat jam sudah menunjukan pukul setengah sebelas. terlihat mobil sport berwarna hitam memasuki pekarangan rumah yang terlihat indah berhiaskan kerlap-kerlip lampu taman. "Ra cepetan tuan muda pulang, kita harus menyambutnya." pila menarik tanganku dan bergegas menuju teras rumah utama yang memiliki lima lantai. aku hanya mengikutinya tanpa sepatah katapun. setelah sampai diteras terlihat pak harun sang kepala pelayan yang membukakan pintu mobil mewah tersebut. . "selamat datang tuan muda." ucapnya ramah. aku heran melihat pak harun bisa ramah, karena setauku dari semua pelayan yang pernah berbincang denganku, hanya pak harunlah orang yang bisa dibilang kaku. aku langsung berpikir, masa sama bos kaku kan ngga mungkin, akupun mengukum senyum. kami membungkuk memberi hormat pada tuan muda yang baru aku lihat setelah satu bulan aku bekerja disini.. aku mencuri pandang, untuk melihat tuan muda. tinggi badanya yang seakan membuatku kurcaci, karena ketika berdampingan aku hanya sebatas dadanya. kulitnya yang membuatku minder karena putih bercahaya, aku langssung teringat dengan yoongi sang idola. rahangnya yang tegas dan terkesan galak bagiku, membuatku bergidig dan berhenti memperhatikanya. dia berlalu dengan wajahnya yang angkuh. ingin sekali ku tampong wajahnya dengan koper yang entah sejak kapan sudah berada ditanganku. aku bergegas menuju kamarku saat tuan muda itu masuk kedalam rumah. setelah menyimpan koper, dan mengambil baju kotor. "hei kamu.!" langkahku terhenti didapur, saat mendengar suara yang menggelegar. terlihat tuan muda didepanku. "maaf tuan panggil saya..?" ucapku setelah berada didekatnya. "saya lapar, tolong siapkan makanan.!" jujur aku kaget karena memasak bukanlah tugasku, dan aku takut membuatnya kecewa. "maaf tuan biar saya panggilkan chef niken saja, karena saya.." ucapantu terpotong. "tidak perlu saya mau kamu yang memasakkan saya, terserah apapun yang kamu masak." tanpa kupikirkan perkataanya, aku segera berlalu dan memasak, setelah selesai aku manyajikan omelet sayur dimeja makan. "ini tuan muda, semoga anda suka." " oke makasih kamu boleh pergi." akupun berlalu setelah pamit padanya, aku segera memasuki kamar untuk istirahat. mengingat tubuhku yang lelah dengan aktifitas fisik dan pikiran. terlihat mba pila yang tertidur lelap dengan lukisan bantalnya. terdengar suara calon imamku dengan lagunya epiphany, suara merdunya membuatku terjaga, kumatikan alarm yang menunjukan puku tiga dini hari. aku bergegas membersihkan diri dan wudhu, kemudian melaksanakn sholat tahajjud, dilanjut membaca kitab al-qur'an. kulirik mba pila yang belum menunjukan tanda-tanda kehidupan. "mba pila banguñ." dia hanya menggeliat sambil menarik selimut menutupi wajahnya. "mba pila bangun..!" kutarik selimut yang menutupi tubuhnya. namun dia tak terusik sama sekali. "mba pila dicariin tuan muda." ucapku tepat ditelinganya, karena tadi malam aku melihatnya tampak terpesona pada tuan muda. brak..!! reflek jidatku terbentur kepalanya yang sekeras batu, aku terduduk memegangi keplaku yang terasa pening, bagai duserudug banteng. "Ra kamu ngapain duduk disitu.?" aku yang masih memegangi kepalaku mendongak mentapnya tajam, "wha...ha..ha..!" dia malah tertawa melihatku. "jidat kamu kenapa ra, kok kaya ada tomatnya gitu.? " aku kaget "apa.. toma.." pekikku. "pil kaca.. mana kaca pil." segera ku mencari di dalam lemari. pila menarik tanganku dan menutup lemarinya, aku hendak protes namun, aku melihat kaca dibalik pintu lemari. ternyata kepanikanku membuatku melupakan kaca lemari didepanku. *** pof tama aku sudah terbangun sejak pukul lima pagi, setelah melakukan rutinitas pagi akupun membuka laptop, mengingat hari ini adalah hari serah terima rumah sakit keluarga kepadaku. dulu ayah memintaku untuk memimpin rumah sakit Bunda saat usiaku duapuluhlima tahun, namun aku menolaknya dengan alasan melanjutkan kuliah kedokteran di amerika kini ketika aku lulus mau tak mau aku harus menerima tanggungjawab itu. tiba-tiba aku teringat pelayan yang membuatkanku omelet tadi malam, aku menyuruhnya memasak karena aku tau chef niken sedang cuty dari pak harun. aku melihatnya mengulum senyum saat menyambutku. aku tau dia pasti terpesona padaku, saat kumeliriknya terlihat kecantikan khas wajah asia yang jarang ku lihat diamerika. seketika aku tersenyum mengingat gadis polos itu. kutebak usianya baru belasan tahu, dan dia pasti pelayan baru karena aku tak melihatnya saat aku pulang dua bulan yang lalu.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.5K
bc

Tentang Cinta Kita

read
214.3K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
152.6K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
171.9K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
295.1K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.6K
bc

TERNODA

read
193.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook