Gendis yang terkadang begitu polos tidak menyangka betapa cerdiknya dia menyimpan banyak bukti untuk pertahanan rahasianya.
"File dan kapsul ini bisa saja saya serahkan ke ibu Bella atau suami saya sendiri, yaitu papa kamu! Jadi, kita memang sama-sama melakukan hal yang bodoh, hanya saja cara kita yang berbeda. Bagaimana?"
Air muka di wajahnya begitu merah, anak tersebut ingin murka tetapi ia sudah telak saat ini.
"Kalau ingin sama-sama keluar dari rumah ini saya siap diadukan, tapi kalau ingin bertahan bersama kita harus saling menjaga rahasia kita. Saya tunggu keputusan, Nona!" Perempuan itu pun meninggalkan kamar.
"Sialan mati saja kau ...!" teriak Amora sesaat perempuan itu tak ada lagi di kamarnya. Amukannya terjadi dengan rasa sakit di kepala akibat amarah yang tak bisa dikel
