When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Saya datang kesini karena ada kepentingan dengan istri tercinta anda, yang baru saja menikah kemarin." Ujar seorang wanita paruh baya, yang datang ke rumah pribadi Arga tanpa merasa takut sedikitpun. "Katakan apa urusanmu dengan istriku." Titah Arga tegas, tanpa memindahkan tangannya yang masih berada di belakang punggungnya. "Mana Zeva?" jangankan merasa takut pada Arga, justru dengan santainya dia menanyakan keberadaan Zeva. "Katakan apa keperluannya, atau pergi dari sini!" Dengan tegasnya Arga meminta Ana pergi dari rumahnya. Yah, orang yang berkunjung pagi-pagi ke rumah Arga adalah, Ana. Ana sengaja datang ke rumah Arga, karena pernikahan Arga dan Zeva kemarin di liput banyak media, sehingga siapapun tahu tempat tinggal Arga. Ana yang mengetahui itu, langsung ke rumah Arga pagi-pa