Perasaan Bersalah

2222 Words

Lampu yang berada di lorong pintu masuk penthouse menyala otomatis begitu Gyan membuka pintu lift penthouse Gyan terbuka. Tatapan Gyan langsung mengarah pada jam dinding yang terletak persis lurus dihadapannya. Jam sudah menunjukkan pukul satu pagi dan ini pertama kalinya ia pulang pagi tanpa mengabari Norika setelah mereka menikah. Dibawah jam dinding itu, terpajang pigura besar foto resepsi pernikahan Gyan dan Norika. Gyan mengepalkan tangannya, hatinya terasa berat sekarang. Kesetiaannya sekarang diuji. Ia sudah menikah dengan Norika—wanita pilihannya, namun barusaja ia memeluk Railyn karena Gyan benar-benar tidak bisa melihat seorang wanita menangis dihadapannya. Gyan juga menghabiskan waktu untuk mengobrol bersama Railyn tadi. Membahas apa yang terjadi diantara mereka dan membahas

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD