Gyan dan Sarah sudah berjalan terlebih dahulu di depan Norika, sedangkan Vian yang sudah lihat bahwa tadi Gyan dan Norika saling lirik masih melangkah dibelakang Norika. Sampai tiba-tiba Norika melangkah terlebhi dahulu melewati Sarah dan Gyan, lalu berhenti tepat dihadapan Gyan, membuat langkah Gyan ikut terhenti dan pria itu menatap Norika dengan tatapan aneh. “Hmm, mending kita langsung ke mobil Pak Gyan di basement nggak sih? Nggak enak kalau tiba-tiba mobil Pak Gyan diantar supir di depan pintu lobby dan karyawan yang lain melihat cuma kita yang naik mobil Pak Gyan.” Saran Norika. Norika menatap Sarah sambil mengangkat kedua alisnya, seolah mengkode agar Sarah menyetujui ucapannya. Syukurlah sahabatnya itu paham arti serta maksud Norika. “Hehe, bener juga, tuh. Nggak enak sama ya