The Hottest Afternoon

2196 Words

[21+ part] Suhu dingin Lembang semakin menusuk di pagi hari saat Sarah hanya sejenak membuka pintu balkon. Walaupun suhunya dingin, Sarah tetap menghirup dalam-dalam aroma pagi khas alam yang belum terkontaminasi asap kendaraan ini dan kemudian ia meregangkan tubuhnya. “Sarah, tutup pintunya. Dingin…” ujar Norika setengah sadar sambil menarik selimutnya. Dengan riang Sarah kemudian kembali masuk ke kamar, menutup pintu dan meloncat naik ke kasur Norika sambil memukul-mukul tubuhnya bercanda. “Bangun, bangun! Udah pagi! Kita mesti siap-siap breakfast.” “Lo aja ah, gue masih ngantuk.” Norika membenarkan letak selimutnya yang tadi tertarik karena Sarah. “Ih, siapa tahu kita bisa ketemu Pak Gyan nanti?!” Rasa kantuk Norika langsung sirna begitu ia mendengar nama ‘Gyan’. Entah berapa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD