When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
" Maaf, Nak keenan. Bapak terus terang merasa kaget dan juga bingung. Apakah, Nak Keenan sudah memikirkannya matang-matang? Pernikahan itu, bukan sebuah mainan. Dan pernikahan itu tak hanya mengikat dua pribadi, tapi menyatukan dua keluarga juga. Jadi, sebaiknya dipikirkan ulang. Apalagi, Nak Keenan pun tahu kalau keluarga kita itu tidaklah sebanding. Bapak juga belum tahu, apakah Pak Renal dan Bu Rani akan setuju atau tidak, " dengan mata menerawang kedepan Pak Yusuf, berucap. Hati Pak Yusuf tak tenang, beliau takut jika Pelangi dan Keenan menikah nanti mereka akan mendapat masalah. Beliau dapat menangkap dari arah pembicaraan Keenan, kalau sesungguhnya keluarga dari Keenan itu mempermasalahkan hubungan mereka. Mungkin saja mantan majikannya itu tidak menyetujui hubungan Keenan dan Pela