Embun

1612 Words

Suara lagu dari nada dering telpon masih saja terdengar, mengiringi kedua insan yang tengah mereguk kenikmatan surga dunia. Mereka tak perdulikan suara telpon itu, yang bahkan hampir menghabiskan suara lagu dari nada deringnya. Orang yang berada di balik telpon itu pun berkali-kali mengumpat. Dia terlalu kesal karena orang yang di hubunginya tak juga mengangkat telpon, bahkan jam yang menempel di dinding ruangan itu masih menunjukan jam sembilan malam. Masa, iya, jam segitu udah terlelap, pikir dia. Berkali-kali dia coba menghubunginya lagi, dan di panggilan yang ketiga kali baru ada suara orang yang mengangkatnya. Dia menyunggingkan senyum bahagia karena telpon dia kali ini ternyata ada yang mengangkatnya. Namun, seketika senyum di bibir itu pudar, ternyata orang yang mengangkat telpo

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD