"Sedang apa disini? Telepon dari siapa?" Mika buru-buru mematikan sambungan telepon dari Vindra secara sepihak. Hampir saja Aksa mendengar semua obrolannya. "A-ah itu, asistenku sedang membahas pekerjaan. Jadi, aku sedikit menjauh dari keramaian agar bisa fokus," jawab Mika. Dia memberi alasan palsu untuk menutupi kebohongannya. "Ah, begitu." "Bagaimana? A-anak kita?" Aksa mengusap pinggiran matanya karena masih ada sisa bekas air matanya yang berjejak. "Kau lihat sendiri, air mata ini masih menempel. Anak kita lahir dengan selamat, mereka laki-laki," ucap Aksa dengan bersemangat memamerkannya pada Mika. Mika bernapas lega dan mengusap dadanya yang sejak tadi berdebar. Untung saja, Jazmin melahirkan dua anak laki-laki, setidaknya hidupnya akan aman dari ocehan keluarga Aksa. "Syukur