Alasan Lain

1526 Words

Ekspektasinya sangat sempurna, tercapainya mungkin butuh waktu yang lama. "Ji, kami bahkan sudah memiliki anak yang sebentar lagi akan lahir. Tapi, dia tidak bisa menurunkan egonya sedikit saja dan bersikap lembut. Bagaimana kami akan merawat anak kembar kami?" Adji hanya tersenyum simpul menanggapi keluhan sahabatnya itu. "Sudah kukatakan, wanita itu tempramental dan kau sudah tidak ingin mengalah lagi. Bukannya Jazmin adalah mantanmu? Apa yang kau khawatirkan? Kau sudah menginap berhari-hari disana, itu artinya kau siap bertanggung jawab pada perasaan Jazmin." Aksa menyandarkan punggungnya di daun kursi yang ia duduki. "Aku mengajaknya kabur ke Turki, tapi dia tidak mau. Aku juga masih dibayang-bayangi tentang mendiang ibuku yang ingin aku menikahi Mika." "Kau yakin ibumu menyuruh me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD