Sedikit agak mengebut, motor gunung yang Rasen kendarai pun akhirnya bisa menyusul juga ke arah jalur motor matic yang Nirmala kendarai. Seolah Rasen sudah hafal betul dengan jenis motor dosennya meski baru terbilang dua kali saja ia melihatnya dan itu pun hanya sekilas, tapi rupanya ingatan pemuda tersebut patut sekali diacungi jempol. Sampai ketika Rasen yang sudah berada di belakang motor sang dosen, ia pun sigap memajukan sedikit posisinya agar ia bisa berada tepat di sisi motor matic yang dosennya kemudikan. Membuka bagian kaca dari helmnya, Rasen pun refleks menoleh dan berseru kencang, "Halo, Mbak Dosen cantik! Gue kawal lo sampe tiba di depan rumah ya," ujar pemuda itu tersenyum lebar. Membuat Nirmala yang mendengar seruan itu sontak tersentak kaget dan seketika menolehkan kepalan