Setelah obrolan panjang dengan keluarga Ken tiga hari yang lalu, di sinilah Leyna berada saat ini. Ia menatap nanar pria yang berdiri tepat di depan pintu apartemennya. Pria itu menenteng banyak makanan di tangannya, lalu mendorong Leyna seenaknya agar ia memiliki akses untuk masuk ke unit wanita itu. “Aku lagi bagi-bagi makanan buat tetangga, sebagai salam perkenalan tetangga baru,” kata Ken. “Sumpah, Ken, aku nggak peduli,” ketus Leyna. “Jangan gitu dong! Kan kamu juga tetangga aku. Jadi aku tetap harus bawain juga makanannya buat kamu.” Benar. Ken telah merealisasikan keinginannya untuk tinggal di gedung yang sama dengan Leyna. Tepatnya, pria itu kini tinggal di unit yang berhadapan dengan milik Leyna. Benar-benar di depan pintu apartemen Leyna. “Oke. Makasih makanannya. Terus ngap