18 ~ Ancaman

1042 Words

Hari telah menunjukkan sore hari, langit hari itu terlihat sangat cerah tapi tak membuat Aditya bersemangat walau jam kantornya sudah berakhir. Ia masih saja mengeluh pusing di kepalanya tapi seperti biasa ia hanya bisa menahannya sendiri. Ia pun teringat akan janjinya pada istrinya hari ini. Aditya segera bergegas merapikan meja kerjanya, menutup laptopnya serta menyabet jasnta dan pulang ke rumahnya. Seolah rasa sakitnya hilang begitu saja saat ia teringat tentang istrinya. Ia pun sedikit tergesa-gesa di dalam perjalanannya menuju lobi dasar kantornya. Sampai di tengah perjalanan, pusing kembali hadir menyerangnya. Ia pun menyandarkan salah satu tangannya sejenak di dinding sebelah kirinya. Ia berdiam diri sebentar dan mengatur napasnya kembali. Sakit di pinggangnya terasa lagi, entah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD