DIFFERENT LOVE

      Rania masih asik dengan drawing book dan pensil di tangan nya Tanpa mempedulikan dua sahabat nya yang sedang baper-baperan dengan oppa-oppa korea "Lagi gambar ape sih sibuk bener?" "Biasalah dia,paling lagi gambar cowok yang katanya ketemu di mimpi" lirih Amel menimpali Diandra "Berisik tau dari pada kalian suka sama muka plastik,tontonin  aja tuh si muka plastik nya  jangan ganggu orang" balasnya dengan tatapan mengejek dua sahabat nya dan mendapat lemparan bantal dari Diandra yang tak terima idolanya dikatai Rania Rania hanya terkekeh geli karena ia tau kelemahan sahabat nya. Beberapa hari belakangan  ini Rania selalu bermimpi bertemu dengan seseorang pria yang ia sama sekali tak pernah mengenal nya Seseorang yang membawanya ke tempat yang begitu indah dan tak pernah Rania kunjungi Rania benar-benar penasaran dengan pria itu, terlebih dia tak pernah menunjukkan wajahnya dan tak pernah mengeluarkan sepatah katapun dengan  suaranya "Sebenarnya siapa kamu...kenapa kamu selalu hadir dalam mimpiku... Kamu buat aku bener-bener penasaran" lirihnya pelan tanpa didengar dua sahabat nya Rania tidak tau saja seseorang sedang tersenyum puas penuh kemenangan disampingnya,iya dia. Pria yang digambar  menghadap belakang oleh Rania Dia memang sengaja tak pernah memperlihatkan wajahnya pada Rania karena ia merasa ini belum waktu yang tepat untuk Rania bisa melihat wajah nya " Aku bahagia sekali Rania,aku yakin Kamu sudah mulai mencintai ku Sabar ya ,suatu hari nanti kamu pasti bisa lihat wajahku" Ia melihat Rania menulis disamping Gambar dirinya ' my Secret Boy' Membuatnya nya semakin mengembangkan senyumnya Di elusmya rambut panjang Rania tentunya tanpa sepengetahuan Rania Karena Rania tidak bisa melihat wujud nya "Cinta itu aneh ya,tidak memandang siapa dan darimana Aku..tulus mencintai kamu Rania Meskipun aku berbeda dengan kamu" Lirihnya pelan tanpa bisa di dengar siapapun "Pangeran" Raman sontak berbalik setelah mendengar seseorang memanggilnya dan dia menemukan orang kepercayaan kerajaan nya "Ada apa Ken?" "Maaf pangeran,Raja meminta pangeran untuk pulang segera " "Untuk apa?aku masih ingin bersama Rania Ken" "Ini perintah Raja pangeran Saya harap pangeran segera kembali karena saya lihat wajah raja begitu gusar tadi" jawabnya pasti Raman sebenarnya enggan meninggalkan Rania nya tapi apa boleh buat,siapa yang berani melanggar perintah Ayahandanya Sang Raja yang selalu di dihormati rakyat nya "Baiklah aku akan pulang "      "Aku pulang dulu ya Rania,kita pasti ketemu lagi, istirahatlah " lirihnya dan berdiri mengikuti Ken datu Banu yang secepat kilat pergi dari rumah Rania. "Salam Ayahanda...." "Ramandata.... akhirnya kau pulang juga,berapa kali Ayah harus katakan kamu tidak boleh bertemu gadis itu  " "Kenapa ayah ,Rania gadis baik,Raman menyukainya "bantahnya "Kau harus ingat dia siapa Raman kau berbeda dengan dia " "Raman tau ayah Raman sadar tapi maafkan Raman ,Raman tidak bisa jauh dari Rania...." "Cukup Raman,,apa  hukuman kamu kemarin belum cukup lama untuk menyadarkan kamu atas perbuatan kamu" "Maafkan Raman ayah" lirihnya "Kamu harus ingat kenapa ayah memberi kan mu kebebasan lagi Bukan untuk manusia itu " "Baik ayah Raman tau harus berbuat apa " timpalnya dan berlalu ia tidak mau berdebat terlalu panjang dengan ayahnya Dia sangat ingat bagaimana tersiksa nya ia tidak bisa bertemu dengan Rania selama 5 tahun lamanya dan itu karena ayahnya yang menghukum nya Raman tidak bisa bermain ke alam manusia dan tidak bisa menerawang apapun tentang manusia Ayahnya sengaja melakukan nya karena Raman terus menemui Rania Gadis yang di temui nya pertama kali di pinggir sungai,gadis yang memiliki paras cantik membuatnya lupa akan perbedaan mereka Raman menghela nafas panjang mengingat hukuman ayahnya  dan dia terpaksa dibebaskan karena memiliki tugas menyangkut dirinya dan kerajaannya   Flashback on*)     Pukul 00:00 Rania masih terjaga Dia sama sekali belum bisa memejamkan matanya setelah kejadian aneh yang di alaminya tadi siang.sepulang sekolah Rania diajak Amel bermain di ke sungai tempat biasa orang kampung nya mancing mandi dan lainnya   Rania yakin ia menabrak seseorang saat mengejar kupu-kupu hingga tubuhnya tersungkur jatuh Namun tak ada siapapun disana Amel mengira sahabat nya jatuh karena batu sungai dan Rania mengiyakan saja meskipun ia yakin  bukan  batu yanh membuat nya jatuh "Sebenarnya apa itu" lirihnya Dia yang duduk di bangku kelas 6 SD  pastinya sudah bisa membedakan mana jatuh karena batu atau menabrak seseorang.... "Jangan-jangan...ah nggak deh Masa iya serem tau" ujarnya pada dirinya sendiri.     Siang itu Rania memang menabrak seseorang dan membuat orang itu juga tersinggkur jatuh namun Rania tidak tau itu "Apa perlu saya berikan pelajaran padanya nya pangeran?" "Jangan ken,aku baik-baik saja " jawabnya "Tapi pangeran, pangeran sampe jatuh seperti tadi" "Bukan salah nya,aku saja yang tidak fokus ,dia kan tidak bisa melihat kita Tidak kah kamu lihat dia sedang kebingungan,mungkin itu sudah cukup jadi hukuman nya " "Baiklah pangeran" Raman tersenyum manis melihat paras cantik gadis yang menabraknya dan Merasa lucu melihat gadis kecil itu kebingungan karena tak tau apa yang membuat nya jatuh.   Sepulang sekolah pun Rania masih terus memikirkan hal itu Jarak sekolah dengan rumah nya tidak terlalu jauh jadi dia memilih jalan kaki bersama teman-teman nya "Aw......" Tubuhnya kembali tersungkur kali ini lebih parah Seorang bocah laki-laki malah nyungsep dipinggir jalan "Rania...." Teriak Amel "Sakit...,,," Lirihnya " Maaf Rania ,,kamu ga pa-pa kan,maafin aku aku ga sengaja" "Kalo bawa sepeda hati-hati dong Lihat nih temen aku" bentak amel "Maaf..." "Aduhh sakit banget..." "Ya ampun kaki kamu memar Ran,kamu ga akan bisa jalan " "Iya Mel sakit banget" "Eee biar ku anter pulang pake sepeda ku mau?" "Tapi Rey..." "Anggap aja ini permintaan maaf aku Ini kan gara-gara aku" "Iya Ran biar dia anterin kamu pulang ya" "Kamu gimana Mel" "Rumah aku bentar lagi sampai udah kamu nurut aja" "Ya udah" Rania akhirnya naik dan pulang bersama Rayhan teman kelasnya yang tadi sempat membuat nya jatuh terserempet sepeda. "Mah......" "Ya ampun sayang kamu kenapa nak " Bu Diana berlari menyambut anaknya "Maaf Tante tadi saya ga sengaja buat Rania jatuh" ."ya ampun nak...kamu ga apa-apa kan" Bu diana memeriksa anaknya "Ya Allah lutut kamu memar sayang ayo kita obatin" "Sekali lagi saya minta maaf Tante" Sebenarnya ia ingin sekali marah tapi melihat tanggung jawab bocah kecil itu membuat nya tersenyum "Ga apa,Tante maafin lain kali kamu hati-hati ya" "Iya Tante saya janji" "Ayo masuk dulu obatin luka kamu juga " Bu Diana melihat darah segar mengalir di jidat bocah itu "Ga usah Tante ,nanti saja di rumah Takut kakek khawatir saya pulang terlambat" "Ehh..Tante ga akan maafin kalo kamu ga mau masuk" "Tapi Tante..." "Iya  Rey jidat kamu pasti sakit ayo masuk dulu sebentar" "Baiklah" Reyhan menurut saja mengikuti mereka ke dalam rumah, bu diana Mengobati luka Rania dan setelah itu baru mengobati Reyhan,Rayhan menahan sakitnya dan tersenyum membayangkan bahwa jika dirinya memiliki ibu seperti ibunya Rania Ia pasti senang,Rayhan merindukan ibunya yang tak pernah dilihatnya sama sekali. "Kamu istirahat ya nak" ujarnya setelah Rayhan pulang "Iya mah" "Nanti kakak kamu mau pulang" "Wahh beneran mah?,Rania kangen banget sama kakak" "Makanya kamu harus istirahat biar fit nanti pas bangun" "Siap mom" Bu Diana mengecup puncak kepala anaknya dan meninggalkan nya untuk istirahat.