Dengan memegang ‘Senjata Pusakanya’ yang terasa sakit, karena dua kali ditendang oleh Riana dan di bawah tatapan tajam ibunya. Jaka pun ke luar dari kamarnya, tetapi ketika ia berada di ambang pintu diacungkannya jari tengah ke arah Riana, disertai dengan matanya yang melotot tajam. Pada saat itulah, ibu Jaka justru berbalik, melihat hal tersebut, ia pun menjadi berang. Dengan muka merah karena marah didekatinya Jaka, yang hanya bisa menggaruk kepalanya saja. “Dasar anak bandel, berani sama orang tua. Tidak ada sopannya sama sekali.” omel ibu Jaka, saking kesalnya, ia kemudian menjewer telinga Jaka. “Sudah sana!, kamu bersiap untuk datang ke rumah orang tua Riana, melamar anak gadisnya, eh lupa. Riana, ‘kan” Sudah hamil, bukan gadis lagi. Pokoknya, kamu datangin aja orang tua Riana, ja
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books