“Raffa kritis Mas,” jawab Farhan pendek dan singkat dengan menangis. Dia tak kuat lagi menahan beban. “Bagaimana mungkin? Apa yang terjadi? Kamu enggak bohong kan? Enggak nge-prank kan?” Adit sungguh tak percaya putranya kritis. Adit menutup wajahnya dengan tangan, dia menunduk dan menangis. Ridwan melihat ada cinta tulus dari lelaki yang tak bertegur sapa dengan Wintha itu. Bahkan melihat Wintha terpuruk saja lelaki itu tak terlalu peduli. Tapi mendengar kondisi Raffa, lelaki itu malah lunglai. “Tadi papa dan mama jalan sama Raffa, dia kepengen es krim katanya dan dia minta keluar sama kedua eyangnya. Entah mengapa dia merengek minta es krim. akhirnya papa dan mama pun mengajaknya keluar.” “Saat sedang akan menerima pesanan es krim yang dia minta, dia berteriak itu Tante yang ambil
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books