RAFFA MARAH

1082 Words

“Kamu nggak nambah?” tanya Adit pada Wintha. Wintha duduk dekat dengan Bu Ida. “Iya nih enak banget ikan bakarnya, aku suka banget ikan seperti ini kata Wintha, dia mengambil ikan yang Adit sodorkan sekaligus mengambil sambalnya. “Kalau khas Kalimantan bumbunya beda, tapi ya mirip-mirip sih,” kata Bu Ida. “Iya Bu waktu aku makan di sana juga enak kok Bu. Tapi hampir mirip-mirip kayak nasi kuning di Ambon, nasi kuning Makassar juga ya Bu,” ujar Wintha. “Ya sama lah, kan asalnya pendatang masak lalu masyarakat masak dimodifikasi bumbu sesuai lidah lokal,” kata Bu Ida. ≈≈≈≈≈ Adit sekarang kembali ke meja utama, ikan di tangannya habis di rombongan Wintha dan Bu Ida. Sekarang dia ingin membawa ayam bakar untuk yang mau. Tadi dia ingat Lydira kepengen ayam bakar maka dia mengambil du

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD