Semua kaget, Raffa benar-benar terluka, dia sadar punya adik bukan dari satu mama sehingga dia tak percaya diri bermain dengan teman-temannya lagi. Adit memeluk dan mengangkat Raffa dalam pangkuannya, dia dekap erat tubuh anak itu. Ridwan pucat pasi mendengar perkataan anaknya. Penyesalan yang tak ada guna. “Kalau Paman sama Ayah bisa janjian kami akan jemput kamu. Kamu tahu pamanmu sibuk banget, belum lagi Ayahmu juga super sibuk. Jadi kami harus janjian dulu atur waktu, baru bisa jemput kamu. Nggak bisa tiap hari dan nggak bisa setiap saat,” kata Farhan. “Iya aku tahu. Tapi seharusnya Paman jemput saja sendirian atau Ayah jemput sendirian, nggak usah janjian kan bisa?” Farhan dan Adit berpandangan mendengar desakan Raffa. “Nanti kapan-kapan deh Ayah janjian juga sama uncle Hessa