“Kita mau bicara di mana? Kalau aku berharap kita bicara di Dapoer saja yuk, biar anakku bisa ngemil juice atau snack yang bisa bikin dia agak anteng. Kita kerja, kalau di sini dia bisa melihat kita kerja tanpa takut aku tinggal,” ajak Adit. Dia luwes banget bilang anak aku. “Aku nggak nolak,” kata Kia. “Aku juga mau juice, ayo kita ke tempatnya nenek kita minta juice, habis itu Uwak mau kerja,” Kia memberikan tangannya untuk Raffa terima buat digandeng. Raffa melihat Adit seakan minta izin, Adit tersenyum dan mengangguk. Semua itu jelas di pengamatan Farhan dan Lingga. ‘Bahkan mereka tak perlu menggunakan kata-kata. Hanya dengan tatapan mata saja mereka saling mengerti dan langsung berinteraksi. Benar yang mama bilang, mereka klik,’ kata Farhan dalam hatinya. ≈≈≈≈≈ “Lho siapa i