“Aku langsung lari ke Paris, kuliah di sana. Melupakan semua sakit yang aku rasakan dan yang aku tahu ternyata temanku hamil. Dia dinikahi oleh mantan pacarku itu tapi begitu lahir langsung dicerai dan sampai sekarang tidak dinafkahi sama sekali. Entah bagaimana aku nggak tahu. Aku nggak pernah ketemu mereka. Aku juga nggak tahu ke mana mantanku kuliah atau kerja. Aku nggak tahu.” “Di Paris pun aku nggak pernah tertarik pada siapa pun. Begitu aku pulang di hari pertama aku melihat Ridwan. Aku lihat di handsome, lembut, dan pekerja keras.” “Mulai saat itulah aku yang mendekati dia. Aku merasa sudah saatnya aku membuka diri dan aku merasa aku harus memberi kepastian pada papiku karena papiku sudah sendirian dan ingin punya keturunan.” “Selama aku dekatin memang Ridwan tidak pernah menolak