‘Oh pantes ibu Vella manggil pak Ibas juga dengan sebutan Mas dan tidak kaku rupanya seperti itu kalau mereka di luar kantor,’ Marissa melanjutkan asumsi pribadinya. “Oh begitu ya Pak. iya Pak saya mengerti,” balas Marissa. “Sudah kamu tidur saja. Nggak usah ngikutin obrolan saya dan Vella, memang anak ini rese,” ucap Ibas. “Kalau aku tidur juga bagaimana Mas? Enak deh kayaknya Mas nyetir sendirian,” balas Vella. “Ya janganlah kamu kan navigator. Masa navigator tidur,” larang Ibas. “Ma kenalin ini sekretarisku,” Vella memperkenalkan Marissa pada Sumi dan Arief. Marissa yang masih malu tentu saja tak enak hati. Dia tersenyum dan menyalami Sumi dan Arief. Bagaimana dia tidak malu? Tadi di mobil ternyata dia dan Pak Endro tidur dengan saling bersandaran bahu. Dia baru tahu ketika ba