“Saya nggak menyangka, lelaki yang saya pasrahkan untuk menjadi imam saya ternyata adalah ba-jingan. Bebegitu saya nggak berhak marah? Bebegitu saya nggak boleh kasar? Kamu boleh kasar kan? Kamu bisa saja zina kan? Tapi saya nggak boleh begitu? Wow hebat kamu!” “Sekarang kamu mau bikin apa lagi? Mau bikin ulah apa lagi? Silakan saja, apa pun yang kamu dan istri pela-cur tercintamu itu lakuakn akan saya jawab!” Vella langsung meninggalkan Yoyok. Dia sangat geram karena Yoyok ambil kesempatan di acara ini. Kalau di kantor tentu saja nggak akan bisa karena setiap saat Vella tidak mau bertemu di ruangannya sendirian. Kalau Yoyok ingin masuk untuk konsultasi maka Marissa harus menemaninya. Dia tak mau ada fitnah. Beberapa kali Yoyok datang selalu Marissa harus menemani di dalam ruangan itu s