“Udah. Lupain aja. Lo kayak yang jelek aja sampai gak ada yang mau.” Biasa. Lelaki itu bercanda. Wira hanya menanggapinya dengan kekehan lemah. Ia mematikan laptop. Lebih baik refreshing sebentar. Menuruti ajakan lelaki ini walau ia tahu sebenarnya Regan sedang prihatin padanya. “Betewe, lo butuh gandengan gak?” Kening Wira mengernyit dibuatnya. Lelaki itu menatapnya heran saat keduanya sedang menunggu pintu lift terbuka. “Gandengan ke kondangan Aisha.” Regan bercanda. Mulutnya emang gak bisa direm. Wira terkikik pelan. Lama-lama terhibur juga walau nama Aisha terus menerus disebut. “Biar gak dikira baper. Emangnya cewek cuma dia doang?” Emang cuma dia doang, Wira menyahut dalam hati. Entah kenapa malah terdengar manis. Namun ia buang rasa itu jauh-jauh. “Gak perlu lah.” “Yakin? Ntar