"Paling juga punya orang tuanya" cibir Evan memutar mata dan Aruna menoleh ke arahnya. Tristan terkekeh. "Enggak kok, hotel ini memang milik saya" katanya menggelengkan kepala. "Ya, saya memang meminjam uang ayah saya untuk membangunnya tapi begitu sudah berjalan saya mengembalikan uang ayah saya dengan mencicilnya. Dan Alhamdulillah sekarang sudah lunas" jelasnya memasukkan tangan ke saku celananya dan tersenyum. "Waw, kamu hebat banget. Aku bangga sama kamu" Aruna berkata menatap Tristan dan terkagum. Tristan tersipu. "Ah, enggak kok biasa aja" katanya menundukkan kepala dan mengusap tengkuknya. "Cuma gitu doang dibilang hebat" Evan memutar mata dan mereka menoleh ke arahnya. Aruna menghela nafas dan mengalihkan pandangan tanpa mengatakan apa-apa. Ia merasa tidak enak pada Tristan k