Pintu ruangan Keanu terbuka, muncul sosok yang dirindukannya.
"Daddy!"
"Sayang, kau sudah kembali. Daddy sangat merindukanmu!" Keanu menyongsong putrinya dengan kedua tangan terbentang. Ayah, dan anak itu saling berpelukan. Melepas rindu, karena terpisah sekian bulan.
"Kau tambah hitam," Keanu melepaskan pelukannya. Ditatap wajah, dan tubuh putri sulungnya.
"Dalam beberapa Minggu, aku akan kembali putih, Daddy." Katerin Sanders, putri sulung Keanu Sanders. Usia Kate, sudah dua puluh lima tahun. Ia sangat suka melakukan traveling, bersama kedua orang tua ayahnya, juga kedua orang tua ibunya.
"Eh, Daddy ada tamu?" Kate menatap seorang pria yang berada di ruangan kerja ayahnya.
"Oh, maafkan aku Charles. Kate, ini Uncle Charles, dia teman kuliah Mommymu. Tapi, jadi temanku juga." Keanu memperkenalkan Kate pada pria berkulit sedikit gelap itu. Kate menatap wajah Charles, ia yakin, Charles memiliki darah India. Wajahnya sebagaimana wajah orang India, tapi warna bola mata Charles berwarna biru gelap.
"Charles, ini putri sulungku, Katerin."
"Hallo," Charles mengulurkan telapak tangannya. Disambut oleh Kate dengan wajah ceria.
"Hallo, Uncle. Uncle sudah berkeluarga?" Tanya Kate tanpa sungkan.
"Maaf kan putriku ini, Charles. Dia selalu begitu."
"Tidak apa. Aku sudah pernah menikah, Kate. Usia putraku sudah lima belas tahun."
"Sudah pernah?" Kate mengernyitkan keningnya.
"Sayang ...."
"Aku hanya ingin tahu maksud dari kalimat sudah pernah, Daddy. Bukan bermaksud lancang, ingin tahu kehidupannya," potong Kate, sebelum Keanu menegurnya.
"Tidak apa. Aku duda, sudah bercerai dari istriku beberapa tahun lalu." Nada suara Charles memang datar saja, tapi Kate melihat ada luka di dalam sorot mata Charles.
"Pooh ... tidak berniat untuk menikah lagi, Uncle?"
"Sayang, sebaiknya kau pulang." Keanu mendorong punggung putrinya, agar ke luar dari ruangannya.
"Daddy!" Kate protes atas perlakuan ayahnya.
"Kau pasti masih lelah. Kau harus istirahat." Keanu mendorong putrinya ke luar dari dalam ruangan kantornya. Keanu menutup pintu, lalu kembali mendekati Charles.
"Saat aku terakhir melihatnya, dia masih usia lima tahun, iya'kan Keanu?"
"Ya, benar sekali. Setelah itu kau pindah ke India. Kembali lagi ke sini. Tapi, kita sama-sama sibuk, sehingga tak ada waktu untuk bertemu. Lagipula si Kate tidak tinggal bersama kami, dia lebih banyak menghabiskan waktu bersama orang tuaku."
"Dia sudah cukup dewasa, Kenapa belum menikah?"
"Aku rasa, akan sulit untuk menemukan pria yang cocok untuknya."
"Kenapa?"
"Dia terlalu blak-blakan kalau bicara. Kalau tidak suka, akan ia katakan di depan orangnya. Kalau dia ingin marah, dia akan marah saja. Kalau menginginkan sesuatu, ia akan berusaha mendapatkan yang dia inginkan. Hhhh ... padahal, kami sudah sangat ingin menimang cucu."
"Sabar saja, jika sudah waktunya, dia pasti akan menikah dengan pria yang dikirim Tuhan sebagai jodohnya, aamiin."
"Aamiin."
**
Charles ke luar dari ruangan Keanu. Ia tersentak, saat seseorang mensejajari langkahnya.
"Hallo, Uncle C!" Sapa Kate yang melangkah di sebelah Charles.
"Kate, kau belum pulang?"
"Aku menunggu Uncle."
"Ada apa?"
"Hmmm ... aku rasa, aku tertarik dengan Uncle."
Ucapan Kate, membuat langkah Charles terhenti. Tapi, ia kembali melanjutkan langkah, tanpa berkata apa-apa.
"Tidak ada sesuatu yang menarik dari diriku, Kate. Aku hanya seorang duda, dengan putra yang sudah remaja."
"Aku bukan remaja yang bertindak berdasarkan emosi sesaat. Aku tahu, apa yang aku inginkan. Aku tahu, apa yang hatiku rasakan."
"Kau salah menyukai aku, Kate. Aku tidak lagi tertarik pada wanita."
"Apa!?"
Langkah Kate terhenti, ditutup mulutnya yang sempat berteriak dengan telapak tangannya. Charles juga menghentikan langkahnya.
"Uncle gay?" Tanya Kate nyaris berbisik.
Charles menarik napasnya dalam.
Kepalanya menggeleng pelan. Lalu ia lanjutkan langkahnya. Kate kembali berusaha berjalan di sisi Charles, meski ia harus melangkah dengan cepat, agar tidak tertinggal oleh langkah Charles yang lebar.
"Uncle benar-benar tidak suka wanita? Uncle pernah patah hati? Sejak kapan Uncle menjadi gay? Sejak berpisah dari istri Uncle? Istri Uncle meninggal, atau kalian bercerai?"
Langkah Charles terhenti.
"Untuk apa kau ingin tahu semua itu, Kate?" Ditatap wajah Kate dengan sangat lekat.
"Jawab saja," desak Kate, seakan ia sudah mengenal Charles sekian lama.
"Aku pria normal, Kate. Tapi, rasa percayaku pada wanita, sudah sirna."
Supir Charles membukakan pintu untuk tuannya.
"Kenapa?" Jawaban Charles, bukannya menghilangkan rasa penasaran, tapi justru membuat Kate semakin penasaran.
"Maaf, Kate. Aku harus pergi. Selamat siang." Charles masuk ke dalam mobilnya. Kate hanya bisa menatap mobil Charles yang meninggalkannya.
'Pertanyaanku harus terjawab. Kenapa Uncle Charles tidak menyukai wanita. Bukan tidak suka ... tepatnya kehilangan rasa percaya pada wanita.'
BERSAMBUNG