Ratu Casilda Wijaya tertegun hebat mendengar perintah itu. Baru masuk ke ruangan, tapi sudah diberikan perintah yang sangat memalukan!
Dalam hati, Casilda tertawa dingin dengan perasaan bodoh dan miris.
Untungnya, mereka tidak tahu apa saja yang sudah dilaluinya selama ini, bukan?
Tentu saja tidak ada yang menyangka kalau dia sudah menjilati lantai mansion miliki Arkan sang Top Star sambil bertingkah seperti seekor babi.
Sudut bibir Casilda tertarik dingin, menatap remeh kepada sosok pria bervest di bawah naungan cahaya samar-samar. Pembawaannya tiba-tiba menjadi tenang dan percaya diri.
Tidak perlu tidur dengan salah satu dari mereka, bukan?
Ini jauh lebih baik!
“Sepertinya tuan-tuan sekalian ingin sekali mendapatkan hiburan yang menarik. Saya boleh konfirmasi lebih dulu aturan permainan kita malam ini?”
“Hei! Berani sekali kamu bicara seperti itu? Kami ini adalah tamu penting! Sungguh lancang berbicara tanpa izin dari bos kami!” tegur salah satu pria berjas hitam
Casilda keringat gelisah, tapi tetap berusaha mempertahankan senyum ramahnya.
“Maaf, tuan-tuan sekalian. Saya tidak bermaksud lancang atau pun kurang sopan. Ini demi kenyamanan Anda semua. Bagaimana mungkin saya bisa melayani dan menghibur dengan maksimal jika saya tidak tahu apa yang para tuan sekalian inginkan? Mohon dengan segala kerendahan hati tuan-tuan sekalian agar saya diberi petunjuk untuk bisa memberikan penampilan paling maksimal malam ini.”
Casilda yang tengah berdiri di tengah ruangan, seketika membungkuk sangat sopan.
“Bos! Dia sungguh tidak tahu diri! Dia itu hanyalah seorang pelayan dengan mulut cerewet! Apa yang dipikirkan oleh Tuan Elric sampai memberikan kita wanita gendut seperti itu? Dia memang terlihat seksi dan semoknya menggoda, tapi jelas dia tidak begitu bagus jika dibandingkan dengan para wanita top di sini, kan? Ini adalah penghinaan!”
Suara protes itu membuat Casilda dalam hati mulai panik. Cepat-cepat dia memutar otak dengan segala ide yang dimilikinya.
“Tuan! Tunggu dulu! Mungkin benar saya tidak bisa menyamai fisik seperti para wanita top di sini, tapi apakah wanita top paling cantik sekalipun mampu melakukan banyak hal yang memalukan? Coba pikir, mana ada wanita cantik yang ingin merangkak dan menyalak seperti anjing demi uang di hadapan banyak pria? Apalagi di depan pria-pria tampan? Jangankan merangkak dan menyalak seperti anjing, saya bahkan sanggup menjilati lantai ini jika Anda semua bisa merasa puas dan senang. Bukankah Anda sekalian ingin mendapat hiburan tak biasa, makanya memesan ruangan ini? Bagaimana?”
Semua orang tercengang mendengar hal itu. Diam-diam sedikit malu mendengar pujian sekaligus jilatan Casilda. Di sisi lain, sosok di dalam kegelapan remang-remang yang sejak tadi diam mengamatinya, mulai melakukan gerakan kecil gara-gara perkataan Casilda. Pertanda dia mulai terhibur dengan penampilannya.
“Kamu? Sungguh bisa menjilati lantai di sini? Apa kamu bahkan bisa menjilati sepatu kami semua?” komentar salah seorang pria berjas hitam.
Beberapa orang tertawa, mengejek Casilda dengan pembawaan penuh penghinaan.
Bau rokok dan alkohol menguar tajam di tempat ini. Mereka minum seperti tidak peduli pada kesehatan mereka dan ruangan di sini. Casilda bukan hanya tidak suka minuman seperti itu merusak badan, tapi juga takut hal-hal buruk menyertainya. Kebakaran tanpa sengaja misalnya.
Mendengar tantangan itu, hati Casilda menjadi dingin.
Hehe. Harga dirinya entah sudah terbang ke langit mana gara-gara siksaan Arkan kepadanya yang bertubi-tubi.
Elric bilang, kalau dia bisa membuat mereka senang malam ini, bisa dapat 1 milyar, kan?
Selain itu, demi lepas dari jeratan Arkan, apa pun sepertinya akan sanggup dilakukannya sekali lagi.
Demi adiknya saja dia sudah jadi gila, apalagi saat ingin merebut kebebasannya dari siksaan Arkan yang entah kapan akan berakhir.
Lebih baik jadi gila sekarang daripada gila kemudian gara-gara aktor sialan itu!
“Menjilati lantai. Menjilati sepatu, bahkan lumpur sekalipun, semuanya itu tidak masalah. Saya bisa melakukan apa saja. Tapi, wanita top di sini, apakah bisa melakukannya meski itu demi uang banyak sekalipun? Saya yakin mereka pasti akan mundur terbirit-b***t. Seandainya mereka bisa melakukannya, tentu karena di bawah ancaman yang membuat penampilan mereka pasti tidak akan maksimal.
Apa pun yang para tuan inginkan malam ini agar bisa senang dengan permainan menarik, saya akan berusaha yang terbaik. Selama kita menyetujui lebih dulu aturan permainan agar tidak membuat tempat ini malu, dan tuan Elric bisa dengan bangga melayani kalian. Jika kita tidak bisa menemui kesepakatan, maka detik ini saya akan merekomendasikan beberapa wanita top paling cantik dan terkenal untuk menggantikan saya.”
Casilda menjelaskan dengan raut wajah tegas dan percaya diri, meski dalam hati dia sendiri heran dengan keberaniannya sekarang. Bagaimana bisa dia berkata begitu di saat dia sendiri butuh uang? Sejak kapan dia berani menyinggung orang besar tanpa pikir panjang?
Arkan sang Top Star mungkin sudah membuat dirinya rusak luar dalam sampai akal sehat dan keberaniannya campur aduk. Yang tersisa dalam dirinya hanyalah kenekatan!
Mungkin juga karena butuh uang dan muak dengan kelakuan sang ayah, makanya alam bawah sadarnya jadi ikut-ikutan tidak masuk akal!
Beberapa pria terbahak keras mendengar balasan Casilda, tapi pria di tengah sofa dalam kegelapan di sana, tidak bergerak sama kali. Persis sebuah patung. Suara saja juga tidak kedengaran sedikit pun.
Wuah... apa dia benar-benar tidak pernah tertawa dalam hidupnya?
Bagaimana menghibur pria dingin seperti itu agar bisa tertawa?
“Bagaimana? Tuan Elric tidak mungkin membahayakan posisinya. Khususnya tempat ini dengan mengirim hal yang tidak berguna kepada tamu VIP Super Eksklusifnya, bukan? Apakah dia punya dendam pribadi? Jika benar ini adalah penghinaan seperti dugaan kalian, maka Tuan Elric sungguh berpikir sempit berani menyinggung orang besar seperti Anda sekalian.”
Kali ini, Casilda berbicara kepada sosok di dalam kegelapan, matanya menatap lurus ke arah pria tersembunyi itu.
Sang pria duduk dengan pose yang sangat santai dan angkuh, khas seorang mafia kelas atas: bijak, berkharisma, misterius, dan sangat kokoh!
Tentu saja Casilda gemetar di dalam hati memikirkan status dan posisi mereka semua, tapi apa daya?
Sebagai pekerja serabutan, dan sudah menjadi pegawai Ayam Krispi Yummy yang tahan banting menghadapi berbagai macam watak manusia, membuatnya tidak mudah mundur begitu saja.
Ini adalah hal yang sudah ditempa bertahun-tahun, hal yang juga berhasil membuatnya selamat melewati aksi balas dendam Arkan kepadanya.
Secara tidak sadar, Casilda sudah melatih mentalnya ke titik terendah. Itu membuatnya kuat di saat yang sama, meski jika dinilai orang sangat memalukan dan hina karena membuang harga dirinya demi uang.
Namun, orang yang tidak pernah kesusahan selembar uang dalam waktu lama, tentu tidak akan tahu betapa berharga uang itu melebihi segala-galanya di dunia ini.
Harga diri tidak bisa membuat perut kenyang. Tidak bisa membayar semua kebutuhan dan tagihan bulanan. Tidak bisa menolong nyawa adiknya.
Casilda menunggu dengan hati deg-degan.
Di depannya, pria bervest hitam dalam kegelapan tampak tiba-tiba berbicara bisik-bisik dengan seorang pria berjas hitam di dekatnya. Ditanggapi dengan anggukan cepat tanda mengerti.
“Baik! Bos kami setuju membahas aturan permainan lebih dulu sebelum menghibur kami. Anggap saja malam ini kamu beruntung, Gendut. Tapi, jika bos kami tidak senang, dan merasa kamu sangat mengganggu, siap-siap saja, menerima risikonya.”
Casilda menelan saliva gugup. Mengangguk cepat dengan sorot mata tegas. Kedua tangannya mengepal di kedua sisi tubuhnya.
“Katakan, kamu ingin aturan yang seperti apa?” tanya lawan bicara Casilda barusan.