"Apa!?" Mata Pram melotot ke arah Hanum. "Saya lagi datang bulan, Tuan" "Ya Tuhan, kenapa kau tidak bilang dari tadi, Hanum!!" Pram mengacak rambutnya frustasi. "Bagaimana saya bisa bilang, omongan saya diputus ciuman Tuan terus" sahut Hanum tidak mau disalahkan. "Arrgghhh!" Pram berteriak tertahan, lalu turun dari ranjang, ia langsung masuk ke dalam kamar mandi, dan langsung mengguyur kepalanya dengan air dingin. 'Sialan! Sungguh sial! Saat aku sudah benar-benar membutuhkan, dia malah datang bulan! Arrgghhhhhhhh!' Sementara Pram mandi, Hanum tengah diterpa dilema. Ia bingung, harus bangun lalu berpakaian lagi, ataukah harus menunggu Pram selesai mandi. 'Si Tuan tidak enak badan kok mandi, ini juga aku harus bagaimana ya, pakai baju lagi, takut Tuan masih ingin menyusu, Tuankan ta