"Jadi begitu, bekas Nyonya" "Mantan! Kamu berani mengatur saya ya, kamu itu harus sadar diri untuk apa kamu ada di sini!" Nada suara Evita seperti orang yang siap menggigit Hanum. "Saya tidak bermaksud mengatur bekas Nyonya, justru karena saya sadar diri makanya saya bicara seperti itu. Saya sadar kalau saya di sini untuk dihamili Tuan, bekas Nyonya sepertinya yang tidak sadar kalau hamil itu perlu ...." "Hiissstttt... diam!!" Evita menutup telinga dengan kedua telapak tangannya. Sedang Pram justru asik duduk di sofa sambil melipat kedua tangannya di d**a, ia sangat menikmati perdebatan dua orang wanita di depannya. Yang satu bekas nyonyanya, yang satu nyonya imutnya. "Mas, kamu kenapa diam saja, bocah ini sudah mulai ngelunjak Mas! Mas harus ceraikan dia, dan