Pram dan Hanum sudah dalam perjalanan menuju mall. Pram melirik Hanum yang sejak masuk ke mobil tidak terdengar celotehnya. "Apa yang sedang kau pikirkan, Hanum?" Tanya Pram, ia menoleh sekilas ke arah Hanum. "Saya sedang berpikir, kalau melihat padatnya jalanan Jakarta dengan mobil dan motor, bisa dilihat kalau penduduk Jakarta itu kaya-kaya. Tapi, saat melihat para pengamen, penjual koran, dan peminta-minta. Saya merasa, penduduk kampung saya lebih kaya. Karena di kampung saya tidak ada pengamen, penjaja koran, dan peminta-minta" Pram menghela napasnya. "Penduduk Jakarta itu lebih banyak dan lebih beragam dari sekedar penduduk sebuah kampung, Hanum. Biaya hidup di kota itu tinggi, pasti berbeda dengan biaya hidup di kampung," tutur Pram berusaha menjelaskan.