Hanum yang sudah mengganti pakaiannya, berdiri di hadapan Pram dan Rangga yang duduk di sofa panjang. Pram di ujung sebelah kanan, Rangga duduk di sebelah kiri. "Duduk!" Pram menunjuk sofa di dekatnya. Hanum menggelengkan kepalanya. "Saya berdiri saja" "Hhhh, terserah kamu" Pram menghela napasnya. "Sekarang saatnya kamu memilih, biar Rangga puas mendengar jawabanmu" ujar Pram, matanya menatap Hanum dengan tatapan datar saja. "Maafkan saya Mas Rangga, saya sudah katakan berulang kali, untuk saat ini saya harus tetap di sini bersama Tuan Pram." Hanum menatap Rangga dengan rasa penuh permohonan maaf. "Tapi aku ingin tahu alasannya, Hanum" "Alasannya sudah saya katakan, kalau saya terikat kontrak dengan Tuan Pram" "Kontrak bisa dibatalkan, aku akan membayar pada om Pram sesuai nilai ko