Happy reading. *olc* Rose melihat gedung menjulang tinggi di depannya dengan senyuman tipisnya. Rose melepaskan kaca matanya, dan berjalan memasuki gedung tinggi itu dengan langkah anggun dan tanpa senyuman sedikit pun. Rose berhenti di depan meja resepsionis dan menatap resepsionis itu dengan tatapan malasnya. Dia sangat enggan, berbicara dengan wanita yang menilai dirinya dari ujung rambut sampai ujung kaki ini. Seolah Rose bukanlah wanita yang pantas untuk memasuki gedung perusahaan yang besar ini. “Anda mencari siapa?” tanya resepsionis itu dengan nada sinisnya. Rose tertawa mengejek dalam hatinya. Ternyata sepupunya tidak pandai mencari pegawai. Kalau begini bentukan pegawai di perusahaan sepupunya,