Selamat membaca "Setelah lulus, aku akan kuliah ke Inggris," ujar seorang anak remaja laki-laki yang tengah duduk di bangku kantin bersama dengan seorang gadis. Gadis itu yang mendengar ucapan sahabatnya seketika terhenti ketika sudah bersiap membuka mulut untuk menyantap makan siangnya. Dia menengadah menatap ke arah laki-laki di hadapannya yang juga tengah menatapnya. Sudut bibir gadis itu tersungging ke atas membentuk senyuman getir. "Kamu jenius, pasti diterima di universitas yang kamu mau," ujarnya pelan sembari menahan sesak di d**a karena harus siap berpisah dengan sahabat, sekaligus cinta pertamanya. Walaupun sebenarnya dia berat untuk membiarkan laki-laki itu pergi dan belum siap untuk kehilangannya, tetapi dia harus tetap mendukung keputusan sahabatnya itu. Meskipun laki-laki