Tanpa pikir panjang, Iyan mengambil kunci mobil dan langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia tak mungkin diam saja melihat anak dan istrinya dalam keadaan seperti itu. Ia harus melakukan sesuatu, ia bertekad harus bisa membawa Rey dan melenyapkannya dengan cepat. Semuanya dilakukan hanya demi anak dan istrinya. Agar anaknya kembali sehat dan istrinya pun kembali tenang. Ia tak peduli dengan bagaimana perasaan keluarga Rey nanti saat mengetahui anaknya sudah tiada ditangannya. Sebenarnya, ia tidak terlalu hafal alamat rumah Rey. Tapi ia masih ingat dimana perumahan itu berada. Ia masih sangat ingat saat Rey menyebutkan alamat rumahnya dulu. Bermodalkan nekad, ia berangkat dan di dalam mobil tak ada rasa tenang dalam hati juga jiwanya. Ia ingin semua masalah ini segera selesa