"Kamu kenapa ada di sini?" Sekali lagi Bonita bertanya sambil menatap tajam orang yang berada di depannya. "Ini 'kan tempat umum, jadi siapa saja bisa datang kemari," ucap orang yang sejak tadi memperhatikan Bonita. "Memang benar ini adalah tempat umum, tapi kenapa kamu memperhatikan saya seperti itu," tanya Bonita dengan tatapan mata curiga. "Memang salah kalau saya memperhatikan ciptaan Tuhan yang indah seperti kamu?" Bonita mendengkus kesal saat mendengar orang itu malah menggombal. Sudah cukup! Bonita tidak tahan berlama-lama dengan pria sinting yang tidak tahu malu itu. Bisa-bisa dia ikut ketularan tidak waras seperti pria yang pernah memberikannya kalung dengan bandul berbentuk hati itu. Tanpa banyak kata Bonita melangkah untuk meninggalkan tempat ini, akan tetapi tangannya sege