Sepanjang perjalanan keduanya tak saling berbicara, Narendra juga tidak berniat untuk memulai percakapan karena masih merasa ngeri dengan wajah Dinara yang menunjukkan kemarahan. Bahkan untuk sekadar menyalakan musik pun Narendra enggan, jadilah suasana di dalam mobil itu terasa canggung. "Kita sudah sampai jadi tolong kondisikan wajah kamu agar klien tidak berpikir jika saya adalah bos kejam yang menekan kamu," ucap Narendra dengan sinis. "Karena siapa saya menunjukkan raut wajah seperti ini?" Dinara membalas dengan nada yang tak kalah menyindir. "Ayo cepat kita masuk sebelum klien datang. Kita harus mempersiapkan bahan untuk presentasi. Kamu sudah mengerti 'kan apa tugas kamu selama meeting?" tanya Narendra memastikan jika Dinara mengerti. "Tugas saya mencatat agenda meeting dan sar