"Sudah mulai enakan, Mbak?" tanya wanita paruh baya yang tadi membangunkan Dinara saat bermimpi buruk. Saat ini Dinara sedang menyantap makan siangnya dengan susah payah, tangan kanannya yang diinfus menyulitkannya untuk memegang sendok. Bergerak terlalu cepat saja dapat membuat tangannya sakit dan akhirnya bengkak, Dinara jelas tidak mau nika tangan kirinya yang akan disuntik untuk menjadi tempat infus selanjutnya. "Sudah, Bu. Terima kasih karena tadi sudah membangunkan saya," ucap Dinara dengan mengurai senyum tipis. "Syukurlah kalau Mbak sudah enakan, ngomong-ngomong di mana orang yang menjaga Mbak?" tanya wanita itu sembari memindai sekitar Dinara. "Saya memang tidak ada yang nungguin, Bu. Orang tua saya sudah meninggal," jawab Dinara yang membuat raut wajah ibu itu mendadak berub