Dinara hanya dapat menangis dalam diam saat Narendra selesai melampiaskan hasratnya, sekujur tubuhnya sakit dan luka-luka akibat perbuatan Narendra yang kasar. Dalam hatinya Dinara tidak menyangka jika pria itu dapat melakukan hal yang sekeji ini, semalam berulang kali Narendra menjepit bukit kembarnya sehingga membuatnya melolong kesakitan. Namun bukannya merasa kasihan, Narendra malah semangat untuk menyiksa tubuhnya saat penyatuan mereka berlangsung. Sudah dapat dipastikan jika hari ini Dinara tidak dapat berangkat ke kantor, dia tidak bisa bergerak dan hanya terbaring di ranjang. Bahkan sampai sekarang dia juga belum mengenakan pakaian dan Narendra juga nampaknya tidak berniat untuk memakaikannya. "Kamu sudah bangun?" Suara Narendra membuat Dinara gegas menghapus jejak air matanya,