Warning❌ bab ini mengandung zat yang memicu darah tinggi dan hasrat ingin memaki. Inilah yang ingin Mulya hindari. Setelah pengakuannya ini, ia semakin yakin bahwa lebih baik Yuri dibiarkan tetap tidak tahu apa-apa. Toh Mulya sama sekali tidak ada niat untum mencelakainya, atau mengambil keuntungan materil darinya. Ia sungguh sedang berusaha membalas perasaan Yuri. Ini juga sangat berat untuknya. Seandainya Yuri tidak menanyakan itu sekarang, Yuri akan mendengar jawaban yang membahagiakan, dan bukan jawaban yang membuatnya menggigit bibir bawah dengan sorot mata terlihat bingung. "Yuri," Mulya tidak tahan lagi. Setiap kali Mulya berusaha mendekat, Yuri akan mengangkat tangan sebagai isyarat agar Mulya tetap diam di tempat. Mulya mengembuskan napas frustrasi. "Kamu jangan diam aja, ka