34 | Tidak Akan Sesakit Malam Pertama

1744 Words

Yuri menggeliat terbangun dari tidurnya, ia tersentak karena kamar sudah dalam keadaan terang benderang. Ia menoleh ke samping dan mendapati sisi tempat tidur Mulya sudah kosong, sejurus kemudian suaminya itu keluar dari kamar mandi dengan selembar handuk melilit pinggang hingga dengkul. Astaga, mimpi indah Yuri masih berlanjut rupanya. "Pagi, Mas Mul," sapa Yuri merasakan rona hangat di pipi. "Kok aku bisa ada di sini? Aku nggak ingat jangan ke kamar tadi malam." Yuri menunjukkan lagi bakat aktingnya. "Tentu saja kamu nggak ingat karena kamu nggak pernah jalan ke kamar." "Ya ampun." Yuri menutup mulut berlagak terkejut. "Aku ketiduran, ya? Mas Mul yang gendong aku? Ya ampun, Mas Mul mestinya bangunin aku aja. Tapi kok aku nggak terasa ya pas Mas Mul gendong aku? Pas mas Mul cium—" Y

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD